Rusia mulai melakukan invasi skala penuh di Ukraina pada Februari 2022. Mereka menyebut invasi tersebut sebagai operasi militer khusus untuk denazifikasi Ukraina. Sementara Kyiv dan sekutunya menyebut perang, yang sudah memasuki bulan ke-17 sebagai agresi untuk merebut tanah.
Selain itu Lavrov menuding Kyiv mengabaikan inisiatif dari negara berkembang termasuk usulan Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke Moskow pada Juni 2022 tentang gencatan senjata. Lavrov juga menyinggung soal usulan damai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang ditolak oleh Ukraina.
"Tampak jelas juga sikap Barat dalam mengabaikan inisiatif yang datang dari negara berkembang, termasuk usulan yang disampaikan oleh Presiden Indonesia Jowo Widodo dalam kunjungannya ke Moskow pada 30 Juni 2022. Dia berbicara tentang perlunya gencatan senjata, memastikan bantuan kemanusiaan dan ketahanan pangan, serta menyatakan kesiapannya untuk 'menjalin komunikasi' antara pemimpin Rusia dan Ukraina," kata Lavrov.
"Perihal proposal penyelesaian krisis Ukraina 3 Juni 2023. Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto juga sempat mengemukakan pendapatnya. Namun usulannya langsung ditanggapi pedas oleh Kyiv dikatakan bahwa mereka tidak butuh mediator saat ini," lanjutnya.
(bbn)