Logo Bloomberg Technoz

Mata uang bath turun sebanyak 0,3% menjadi 34,92 per dolar, sementara sebagian besar mata uang utama di Asia mengalami kenaikan terhadap dolar. Bath menjadi mata uang dengan penurunan terbesar kedua di Asia Tenggara sejak pemungutan suara 14 Mei. Sementara indeks harga saham negara tersebut berkinerja paling buruk di Asia tahun ini.

Setelah rapat mingguan pada Rabu, hakim Mahkamah Konstitusi mencatat bahwa mereka telah menerima aduan KPU tetapi tidak segera menerima atau menolaknya.

"KPU menemukan bahwa keanggotaan Pita Limjaroenrat di DPR memiliki alasan untuk diberhentikan sesuai dengan konstitusi Thailand," kata lembaga tersebut.

Jika pengadilan bertindak, penundaan status Pita sebagai anggota parlemen merupakan opsi sambil menanti putusan akhir atas diskualifikasinya. Kasus ini mungkin akan menghilangkan peluang pemimpin Partai Move Forward tersebut untuk ikut serta dalam pemilihan perdana menteri di parlemen yang kemungkinan akan diundur hingga pekan depan.

Pita adalah satu-satunya kandidat perdana menteri setelah partainya meraih kursi terbanyak dalam pemilu pada 14 Mei lalu. Ia telah membangun koalisi dengan delapan partai yang sama-sama menguasai lebih dari 60% dari 500 kursi di DPR. Pita masih membutuhkan dukungan setidaknya 65 anggota parlemen lainnya, baik dari kubu konservatif maupun dari 250 anggota senat.

Meskipun pencalonan Pita sendiri diragukan, Sekjen Partai Move Forward Chaithawat Tulathon mengatakan, jadwal parlemen untuk menggelar pemilihan perdana menteri pada Kamis kemungkinan tidak akan terpengaruh oleh keputusan KPU.

Partai Move Forward kemudian mengeluarkan seruan mendesak untuk bertindak yang ditujukan kepada para pendukungnya, dan meminta mereka mengenakan pakaian oranye pada Kamis sebagai dukungan kepada Pita.

"Esok hari akan membawa Thailand ke persimpangan jalan yang akan menentukan apakah kita akan kembali ke jenis politik yang tidak mempedulikan rakyat atau kita akan mengambil kesempatan untuk memajukan Thailand," kata Chaithawat kepada wartawan. "Saya percaya orang Thailand tidak akan diam saja kali ini."

Akan tetapi beberapa orang tidak berbagi optimisme yang sama. Punchada Sirivunnabood, seorang profesor di Universitas Mahidol yang mengatakan bahwa gugatan hukum yang membayangi Pita membuat pemungutan suara pada Kamis kemungkinan besar akan ditunda.

"Kasus ini akan berdampak besar," kata Punchada.

"Pemilihan waktunya menghilangkan apa yang seharusnya bisa dicapai. Kasus ini juga bisa digunakan sebagai alasan oleh para senator untuk mengajukan penundaan pemungutan suara hingga ada kejelasan."

KPU Thailand memulai penyelidikan bulan lalu menyusul klaim oleh seorang aktivis politik bahwa Pita telah melanggar aturan pemilihan dengan memegang 42.000 saham di stasiun TV ITV Pcl yang sekarang sudah tidak beroperasi.

Konstitusi Thailand melarang anggota parlemen memiliki saham di perusahaan media. Dalam pernyataannya, Pita menegaskan tidak memiliki saham tersebut melainkan mengelolanya sebagai bagian dari warisan yang ditinggalkan oleh ayahnya. Pita kemudian menyebut saham tersebut sudah dialihkan ke anggota keluarganya.

"Alur berita terbaru menunjukkan bahwa Pita sangat tidak mungkin memenangkan pemilihan PM di parlemen besok. Hal ini memunculkan masalah atas pencalonannya," kata Kepala Strategi Mata Uang Pasar di RBC Capital Markets di Singapura Alvin T. Tan.

"Dengan demikian, pasar mengantisipasi perpanjangan ketidakpastian politik pascapemilu Thailand."

--Dengan asistensi dari Suttinee Yuvejwattana, Napat Kongsawad, Cecillia Yap, dan Karl Lester M. Yap.

(bbn)

No more pages