Pendapatan negara tersebut bersumber dari penerimaan pajak yang mencapai Rp 970,2 triliun atau 56,5% target. Penerimaan pajak tersebut tumbuh 9,9% secara year-on-year, utamanya ditopang PPh Badan (tumbuh 26,2% yoy) dan PPN Dalam Negeri (tumbuh 19,5% yoy).
Meski demikian, dengan kondisi global saat ini Sri Mulyani menekankan bahwa pekerjaan rumah DJP semakin banyak dan tidak mudah. Untuk itu, ia meminta agar seluruh jajaran terutama pimpinan untuk semakin serius dan kompeten.
Ia menyebut, pajak harus mampu menjadi instrumen untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurutnya, hal tersebut bisa tercapai jika institusi dan para jajarannya mau untuk terus berubah, memperbaiki diri, dan melakukan reformasi. Termasuk melalui penerapan UU HPP dan Core Tax atau Sistem Inti Administrasi Perpajakan (SIAP).
Sri Mulyani juga menggarisbawahi pentingnya pembentukan karakter pegawai pajak untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan kejujuran. Selain itu, ia juga mendorong penguatan peran para pimpinan sebagai salah satu bagian dari sistem three lines of defence (tiga lapis pertahanan).
"Selamat bekerja. Jaga hati, pikiran, dan integritas Anda semua. Saling mengingatkan dan menguatkan untuk kebaikan. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan menjaga kita dalam menjalankan tugas negara yang luar biasa penting ini. Selamat mencapai hattrick dan salam satu bahu!", pungkasnya.
(evs)