Logo Bloomberg Technoz

Menteri ESDM: RI ‘Dimusuhi’ Investor Gegara Dependensi Batu Bara

Krizia Putri Kinanti
12 July 2023 14:10

Aktivitas pengangkutan komoditas batu bara di sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan. (Dok Bloomberg)
Aktivitas pengangkutan komoditas batu bara di sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan. (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa perusahaan batu bara sedang ‘dimusuhi’ para investor global karena dampaknya bagi lingkungan, tidak terkecuali korporasi di Indonesia.

“Sumber energi kita [Indonesia] punya karbon banyak; batu bara, migas. Sekarang yang dimusuhi itu batu bara. Itu sumber emisi yang besar, sulit ditangkap exhaust [karbon]-nya, cost-nya juga besar. Sekarang batu bara didiskriminasi, enggak ada yang mau mendanai pembangunan proyek-proyek batu bara lagi,” ujarnya pada pidato pembukaan EBTKE ConferenceKe-11, Rabu (12/7/2023).

Meski demikian, Arifin menyebut Indonesia masih punya cadangan batu bara cukup besar dengan kapasitas produksi nasional 650 juta ton per tahun. Dengan demikian, masyarakat Indonesia masih bisa hidup 120 tahun lagi apabila masih memanfaatkan batu bara.

Untuk itu Arifin mengatakan bahwa perlu dilakukan adanya pemanfaatan energi terbarukan lainnya, dengan tetap memangkas dominasi batu bara secara perlahan.

“Yang dekat, kalau ada kita bisa memanfaatkan reservoir-reservoir untuk menyimpan karbon. Nah ini yang harus kita secure, siapa tau nanti teknologi capturing itu kompetitif dan ini potensinya masih bisa terbuka lagi. Jadi banyak jalan, banyak potensi yang bisa kita manfaatkan,” katanya.