Logo Bloomberg Technoz

Ada Untungnya Rupiah Melemah, Tapi Lebih Banyak Ruginya

Hidayat Setiaji
12 July 2023 12:20

Ilustrasi dolar AS dan rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi dolar AS dan rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah akhir-akhir ini. Depresiasi mata uang Tanah Air bisa memberi dampak negatif, tetapi ada pula positifnya.

Dalam seminggu terakhir, rupiah melemah 0,49% di hadapan greenback. Selama sebulan ke belakang, pelemahannya tercatat 1,82%.

Dibandingkan mata uang negara-negara tetangga, kinerja rupiah menjadi yang terlemah. Dolar Singapura, misalnya, menguat 0,82% dalam sepekan terakhir dan dalam sebulan ke belakang terapresiasi 0,42%.

Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang utama ASEAN:

Perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang utama ASEAN (Sumber: Bloomberg)

Salah satu penyebab depresiasi rupiah adalah selisih imbal hasil (yield) obligasi yang menyempit. Minimnya jarak atau spread imbal hasil obligasi dolar AS pemerintah Indonesia dengan US Treasury Bond untuk tenor 10 tahun membuat investor lebih memilih surat utang Negeri Adikuasa.

Bank Indonesia (BI) mencatat, investor asing melakukan jual bersih (net sell) senilai Rp 2,44 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 3-6 Juli. Tekanan jual ini membuat rupiah melemah.

Yield Obligasi AS dan Indonesia Tenor 10 Tahun (Sumber: Bloomberg)

Untung-Rugi Pelemahan Rupiah