Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pasar Seni Sukawati di Gianyar, Bali. Bangunan tiga blok tersebut telah mengalami revitalisasi dengan anggaran Rp 160 miliar. Sukawatikini menjadi tempat penjualan karya seniman dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Bali.
“Inilah pasar rakyat yang saya harapkan gaungnya, Pasar Sukowati ini akan semakin baik ke depannya,” kata Jokowi dalam video yang diunggah pada akun youtube Sekretariat Presiden, Rabu (1/2/2023).
Jokowi berharap pasar rakyat ini akan semakin ramai dan menjadi destinasi wisata pasca revitalisasi. Terutama, kata dia, pemerintah sudah mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada akhir Desember 2022.
“Kami harapkan turis akan semakin banyak ke Pulau Dewata, ke Pulau Bali. Baik, wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara,” kata dia.
Revitalisasi Pasar Seni Sukawati mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pasar ini terdiri dari tiga bagian bangunan yaitu blok A, B, dan C. Blok A memiliki 779 los pedagang, Blok B memiliki 31 kios, dan Blok C memiliki 525 los dan 64 kios. Pembangunan pasar tersebut telah dilakukan sejak tahun 2020 hingga tahun 2022.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, proyek revitalisasi tak hanya pembangunan gedung pasar. Pemerintah juga membangun fasilitas parkir basement dan menambah jumlah kios.
“Kami membangun fasilitas parkir di basement untuk mengatasi kemacetan. Kios pasar ditambah untuk menampung pedagang yang lebih banyak lagi. Sehingga pasar sudah lebih nyaman untuk turis domestik dan mancanegara,” ujar dia. Selain Basuki, Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur Bali I Wayan Koster saat meresmikan Pasar Seni Sukawati.
(frg)