Seperti diketahui Singapura menggaji para pejabat tinggi paling mahal di dunia dan membanggakan citranya sebagai negara dengan tingkat korupsi yang rendah. Negara ini menduduki peringkat kelima paling bawah dari daftar negara terkorup di dunia, menurut Indeks Persepsi Korupsi Transparency International.
Penyelidikan ini menjadi tantangan bagi Partai Aksi Rakyat (PAP) yang berkuasa, yang sedang menyusun rencana suksesi. Singapura dijadwalkan untuk mengadakan pemilihan umum tahun 2025, meskipun bisa saja diadakan lebih awal.
PAP, yang telah memerintah Singapura sejak kemerdekaannya pada tahun 1965, sedang berusaha untuk memperkuat posisinya setelah perolehan suara terburuknya pada pemilu tahun 2020.
Iswaran terpilih sebagai anggota parlemen pada tahun 1997 dan diangkat menjadi anggota kabinet pada tahun 2006. Sebagai menteri transportasi, fokus utamanya adalah membangun kembali Singapura sebagai pusat udara setelah pandemi dan mendorong negara ini sebagai pusat maritim.
Dia juga merupakan menteri yang bertanggung jawab atas hubungan perdagangan Singapura. Sebagai pejabat sementara menteri transportasi ditunjulahvMenteri Negara Senior Chee Hong Tat.
"Optiknya tentu saja tidak terlihat bagus untuk pemerintah PAP, yang selalu membanggakan diri dengan ketidakkoruptifannya," kata Eugene Tan, seorang profesor hukum di Singapore Management University,
Pada tahun 1986, Menteri Pembangunan Nasional saat itu, Teh Cheang Wan, diselidiki karena menerima suap. Dia meninggal sebelum dia dapat didakwa secara resmi di pengadilan.
Bulan lalu, sebuah tinjauan pemerintah terhadap bungalow kolonial yang disewa oleh dua menteri kabinet tidak menemukan bukti adanya korupsi atau kesalahan kriminal setelah pihak oposisi mempertanyakan apakah para pejabat tersebut membayar lebih rendah dari harga pasar untuk properti tersebut.
- Dengan asistensi Nurin Sofia, Kevin Varley dan Faris Mokhtar.
(bbn)