“Infrastruktur [penyaluran gas di Jawa bagian Barat] terintegrasi, termasuk dalam hal pipa gas, FSRU [floating storage regasification unit/unit regasifikasi penyimpanan terapung], hingga agregasi multipasok baik gas pipa maupun gas LNG [liquefied natural gas/gas alam cair],” paparnya.
Dengan infrastruktur tersebut, Sonny mengatakan PGN optimistis dapat menyalurkan gas bumi ke Provinsi Banten sebanyak +/- 166 BBTUD untuk rumah tangga, pelanggan kecil, komersial, industri dan pembangkit listrik.
Menurut data perusahaan, tren permintaan gas bumi di wilayah Banten tumbuh 2,16% selama lima tahun terakhir, ditopang oleh adanya peningkatan akuisisi pelanggan dari pengembangan layanan maupun infrastruktur gas bumi.
“Jumlah pelanggan di wilayah Banten juga bertumbuh khususnya berkat jargas [jaringan gas] rumah tangga sejak 2021. Kami terus berikhtiar agar peningkatannya lebih massif lagi khususnya di area Tangerang,” terang Sonny.
Khusus wilayah Banten, distribusi gas dikelola lebih spesifik lagi oleh PGN Area Cilegon dan Area Tangerang.
Area Cilegon sampai dengan saat ini melayani pelanggan terbesar yakni di sektor industri ada 50 pelanggan dengan penyerapan gas sekitar 99,75 BBTUD. Segmen rumah tangga kurang lebih 10.290 pelanggan. Adapun wilayah ada dua yakni Kota Cilegon dan Kabupaten Serang.
Adapun, di Area Tangerang, distribusi gas PGN meliputi Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan dengan Total penyerapan 66, 1 BBTUD. Di wilayah tersebut, PGN melayani 30.050 pelanggan rumah tangga dengan penggunaan gas +/- 0,38 BBTUD dan 336 pelanggan komersial/ industri dengan penyerapan sebanyak 65,72 BBTUD.
“Energi [gas] lebih kompetitif dan ramah lingkungan dan diharapkan menjadi penggerak produksi pelanggan serta penurunan penggunaan BBM [bahan bakar minyak] maupun gas tabung bersubsidi,” kata Sonny.
(wdh)