Logo Bloomberg Technoz

Nasabah Ramai-ramai Cairkan Tabungan, Pertanda Apa?

Ruisa Khoiriyah
12 July 2023 09:50

Ilustrasi Investasi. (Image by Nattanan Kanchanaprat from Pixabay)
Ilustrasi Investasi. (Image by Nattanan Kanchanaprat from Pixabay)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Memasuki akhir kuartal II-2023, tren penarikan dana investasi masyarakat juga simpanan di perbankan mulai marak. Investor memanfaatkan kesempatan pencairan dana investasi lebih awal di instrumen Saving Bond Ritel seri SBR011 di tengah masa penawaran obligasi negara ritel ORI023 dan penurunan nilai simpanan masyarakat di perbankan.

Salah satu instrumen investasi surat utang negara (SBN) ritel yaitu SBR011 yang berhasil menarik investasi hampir Rp14 triliun ketika ditawarkan Juni 2022 silam. Berdasarkan keterangan Kementerian Keuangan, kesempatan pencairan lebih awal (early redemption) yang dibuka sejak 26 Juni lalu disambut oleh investor dengan nilai pengajuan pencairan investasi mencapai Rp124,72 miliar untuk SBR011 yang baru jatuh tempo pada Juni 2024 itu.

Mayoritas yang memilih mencairkan sebagian investasi mereka di SBR011 adalah kalangan pegawai swasta yang mencapai 35% di susul kelompok investor dari profesional, pensiunan dan ibu rumah tangga, serta PNS/TNI/Polri dengan persentase mencapai 30%.

SBR011 memang menyediakan fitur early redemption bagi investor dengan pembatasan maksimal hanya 50% dari total investasi yang bisa dicairkan. Berbeda dengan ORI atau obligasi ritel Indonesia yang bisa diperdagangkan di pasar sekunder, SBR011 hanya memberi pilihan investasi 'hold to maturity' atau dipegang hingga jatuh tempo yaitu selama 2 tahun. Namun, supaya tetap menarik bagi investor ritel, surat berharga itu diberi fitur early redemption dengan pembatasan maksimal 50% dari total investasi.

Pada saat yang sama, berlangsung tren penurunan nilai simpanan masyarakat di perbankan terutama untuk produk giro dan tabungan. Berdasarkan laporan Lembaga Penjamin Simpanan pada 7 Juli lalu, total simpanan di perbankan mencapai Rp8.050 triliun, menurun 0,1% dibandingkan Apri.