Lansekap perbankan di Indonesia masih belum banyak berubah. Bank-bank milik negara masih menjadi pemimpin pasar, pemilik aset terbesar.

Per 2022, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) masih menjadi bank dengan aset terbesar se-Indonesia yakni Rp 1.992 triliun. Disusul oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Rp 1.865,63 triliun.

Kemudian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berada di posisi keempat dengan aset Rp 1.029,83 triliun. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) berada di peringkat kelima dengan aset Rp 402,14 triliun.

Sebagai bank pelat merah, sebagian laba mereka tidak hanya dibagikan kepada investor tetapi juga masuk ke kas negara. Setoran laba BUMN yang menjadi bagian pemerintah adalah salah satu sumber penerimaan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), khususnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Pada 2021, laba BUMN yang menjadi bagian pemerintah adalah Rp 22,14 triliun. Hanya 1,1% dari total penerimaan negara yang pada 2021 terkumpul Rp 2.011,34 triliun.

Sepanjang 2004-2021, laba BUMN yang menjadi bagian pemerintah rata-rata berkontribusi 3,35% terhadap total penerimaan negara.

Sumber: Badan Pemeriksa Keuangan

Sepanjang 2004-2021, BBRI menjadi bank BUMN dengan setoran terbesar ke kas negara. Totalnya adalah Rp 66,57 triliun, dengan rata-rata Rp 3,92 triliun per tahun.

Kemudian ada BMRI dengan total setoran Rp 55,02 triliun, rata-rata Rp 3,24 triliun per tahun. Lalu ada BBNI dengan total setoran Rp 21,28 triliun, rata-rata Rp 1,25 triliun per tahun.

(aji)