Menurut dia, pembangunan jalan tol Cisumdawu terbagi menjadi dua porsi dengan nilai total konstruksi Rp18,33 triliun. Ruas sepanjang 28,4 kilometer atau Seksi 1 dan Seksi 2 menggunakan dana APBN senilai Rp9,07 triliun.
Sedangkan Seksi 3 hingga Seksi 6 sepanjang 33,2 kilometer merupakaninvestasi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yaitu PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT). Dengan nilai Rp9,26 triliun.
“Dengan adanya porsi APBN mendekati 50%, hal ini dapat menekan tarif tol Cisumdawu,” ujarnya.
Sebelumnya, jalan tol Cisumdawu telah beroperasi Seksi 1; Cileunyi-Pamulihan sepanjang 11,45 Km, sejak Januari 2022. Setelah itu, operasional fungsional dilanjutkan pada Seksi 2; Pamulihan-Sumedang sepanjang 17,05 Km, dan Seksi 3; Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,05 Km yang beroperasi sejak Desember 2022.
Setelah itu, pemerintah menambah operasional fungsional pada Seksi 4 hingga Seksi 6; Cimalaka-Dawuan sepanjang 29,3 Km, April lalu. Seluruh ruas tersebut telah dibuka untuk mendukung arus mudik dan balik Lebaran 2023.
Presiden Jokowi pun berharap operasional Bandara Kertajati bisa lebih maksimal usai operasional umum Jalan Tol Cisumdawu. Infrastruktur ini menjadi pendukung utama konektivitas bandara yang kabarnya sudah menuai banyak minta investasi dari luar negeri.
“Setelah didukung tol Cisumdawu, Kertajati ini adalah masa depan kita. Sekarang sudah mulai banyak keinginan negara-negara luar untuk berpartner di Kertajati untuk meningkatkan traffic atau lalu lintas penerbangan. Kita harapkan akan menjadi bandara besar di masa mendatang,” kata Jokowi.
(krz/frg)