Titik lemah NATO
Wilayah Baltik telah lama menjadi titik lemah aliansi tersebut karena pasukan dan peralatan yang tiba melalui darat harus melintasi koridor sempit antara Polandia dan Lituania yang terjepit di antara eksklave Kaliningrad Rusia dan sekutunya Belarusia.
Sebelum Swedia disetujui Turki, Finlandia, tetangga langsung Rusia, telah lebih dulu resmi bergabung dengan NATO pada bulan April. Ukraina juga terus mendesak untuk masuk ke aliansi itu meski terus melawan pasukan Rusia di dalam perbatasannya.
Estonia, Latvia, dan Lituania, tiga bekas republik Soviet, juga telah menjadi anggota NATO. Banyaknya negara di sekitar Rusia menjadi NATO ini membuat Vladimir Putin dan pemerintahnya melihat NATO berkembang ke dalam lingkup pengaruhnya, yang berkurang setelah Perang Dingin, dan ingin dipulihkannya kembali.
Setelah Finlandia bergabung dengan aliansi tersebut, Kremlin mengatakan perluasan NATO adalah "gangguan terhadap keamanan kami" dan menambahkan bahwa "kami akan mengambil tindakan balasan," tanpa merinci apa yang akan dilakukan oleh mereka.
(bbn)