“Powell cenderung memilih menaikkan (suku bunga) sedikit lagi dan berhenti di situ untuk beberapa waktu. Powell rasanya tidak akan mencoba apakah bisa menaikkan suku bunga lebih lanjut,” katanya.
Sejumlah pelaku pasar berekspektasi The Fed bisa mulai menurunkan suku bunga acuan akhir tahun ini karena laju inflasi yang melambat. Namun Powell sepertinya menepis ekspektasi itu.
“Mengembalikan kestabilan harga akan membutuhkan posisi (stance) yang restriktif untuk beberapa waktu. Saya tidak melihat kami bisa menurunkan suku bunga tahun ini,” tegas Powell.
Dalam rapat 17 Desember, 17 dari 19 anggota Komite Pengambil Keputusan (Federal open Market Committee/FOMC) memperkirakan suku bunga akan naik ke 5% atau lebih. Tidak ada yang memperkirakan penurunan.
“Inflasi yang melandai dalam beberapa bulan terakhir belum meyakinkan The Fed untuk mempertimbangkan berhenti menaikkan suku bunga. Dengan menyebut kenaikan berikutnya, FOMC sepertinya akan menaikkan setidaknya 25 bps dua kali lagi. Menegaskan target puncak suku bunga di 5,25%,” papar Anna Wong, Eliza Winger, dan David Wilcox dari Bloomberg Economics.
Inflasi di AS memang sudah melambat dari 7% pada Juni menjadi 5% pada Desember. Namun The Fed tidak mau buru-buru mendeklarasikan kemenangan sampai inflasi menuju target sasaran 2%.
“Menyenangkan melihat disinflasi sedang terjadi dan kami juga melihat pasar tenaga kerja semakin kuat. Namun kami butuh lebih banyak bukti bahwa inflasi mengarah ke bawah secara berkelanjutan,” tutur Powell.
(bbn)