Adapun, dari 15 bendungan yang akan tuntas tahun ini, 10 di antaranya akan diresmikan Presiden Joko Widodo. Mereka a.l. Bendungan Lau Simeme, Bendungan Margatiga, Bendungan Karian, Bendungan Cipanas, Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Tiu Suntuk, Bendungan Temef, Bendungan Lolak, Bendungan Pamukkulu, dan Bendungan Ameroro.
Pada TA 2023, Kementeriaan PUPR juga menuntaskan proyek 5.500 hektare areal irigasi, 105.000 hektare jaringan irigasi, 13 embung, penyediaan air baku kapasitas 2,61 meter kubik per detik, pembangunan 114,21 km pengendali banjir dan pengaman pantai, serta pengaliran 21 juta meter kubik lumpur Sidoarjo.
“Adapun, dukungan infrastruktur SDA [sumber daya air] yang dilakukan di IKN [Ibu Kota Nusantara] yaitu pembangunan Bendungan Sepaku Semoi yang progresnya sudah 92,77% dan ditargetkan selesai 2023,” kata Jarot.
Dia mengelaborasi proyek infrastruktur air lainnya yang tengah menjadi prioritas tahun ini adalah pekerjaan pengendalian banjir di beberapa sungai yaitu Sungai Sepaku, Sungai Pamaluan, Sungai Sanggai, Sungai Seluang dan Sungai Tengin.
“Untuk pemenuhan air baku, dilakukan pembangunan prasarana intake dan jaringan pipa transmisi Sungai Sepaku yang kontruksinya sudah selesai 100%,” jelas Jarot.
Sementara itu, untuk pekerjaan padat karya, total pagu padat karya bidang sumber daya air TA 2023 mencapai Rp5 triliun, terdiri dari kegiatan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) serta operasi dan pemeliharaan (OP) melalui pola pelaksanaan padat karya. Target penyerapan tenaga kerja sebanyak 281.000 orang.
Proyek 2024
Untuk TA 2024, Ditjen Sumber Daya Air PUPR mendapatkan pagu indikatif Rp44 triliun yang dialokasikan untuk program ketahanan SDA sebesar Rp41,45 triliun dan dukungan manajemen sebesar Rp2,54 triliun.
Program prioritas bidang sumber daya air untuk TA 2024 antara lain pembangunan 18 bendungan, pembangunan 4.000 hektare daerah irigasi, rehabilitasi 38.000 hektar jaringan irigasi, pembangunan 7 embung, dan penyediaan air baku kapasitas 2,5 meter kubik per detik.
"Lalu juga pembangunan 57,5 km pengendali banjir dan pengaman pantai, pengaliran 21 juta meter kubik lumpur Sidoarjo, serta pembangunan sumur di daerah kekeringan,” ujar Jarot.
(wdh)