Perang Rusia-Ukraina menambah ketidakpastian ekonomi. The Fed pun selalu waspada terhadap dampak inflasi yang ditimbulkan perang tersebut.
“Komite akan berperan aktif dalam mencapai tujuan penciptaan lapangan kerja yang maksimal (maximum employment) dan inflasi 2% dalam jangka panjang. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, Komite sepakat untuk menaikkan target Federal Funds Rate menjadi 4,5-4,75%,” lanjut keterangan FOMC.
FOMC menilai kenaikan ini sudah layak (appropriate) untuk membawa inflasi menuju target 2%. Ke depan, Komite akan melihat dampak akumulasi pengetatan moneter terhadap aktivitas ekonomi, inflasi, dan perkembangan sektor keuangan.
“Sebagai tambahan, Komite akan melanjutkan pengurangan kepemilikan obligasi pemerintah serta aset berbasis Kredit Pemilikan Rumah. Komite berkomitmen kuat untuk mengembalikan inflasi ke target 2%,” tambah keterangan FOMC.
Untuk menentukan posisi (stance) kebijakan moneter, Komite akan terus memantau dampak dari berbagai rilis data ekonomi. Komite siap menyesuaikan stance kebijakan moneter jika memang sudah saatnya serta ketika ada risiko terhadap upaya untuk mencapai target maximum employment dan inflasi 2%.
“Komite akan selalu memperhatikan berbagai informasi termasuk pasar tenaga kerja, inflasi, ekspektasi inflasi, serta perkembangan pasar keuangan dan kondisi internasional,” pungkas keterangan FOMC.
(aji)