China sendiri seringkali dituduh melakukan tindakan serupa terhadap warganya dan dituding menjalankan operasi polisi di luar hukum untuk mengejar orang tertentu. Tudingan ini dibantah oleh pemerintah China.
Peringatan dari pemerintah China kali ini dikeluarkan setelah kunjungan Menteri Keuangan AS Janet Yellen, anggota kabinet Presiden Joe Biden kedua setelah Menlu Anthony Blinken, yang berkunjung ke China.
Setelah kunjungan itu Yellen menyatakan hubungan dua ekonomi terbesar dunia ini semakin mendekati "pijakan yang pasti."
Satu sektor yang diminta AS agar China lebih meningkatkan upayanya adalah menghentikan perdagangan obat terlarang sintetis terkait masalah obat terlarang fentanyl.
Bulan lalu, Kementeraian Kehakiman AS mengumumkan penahanan dua orang dan mengungkap tiga dakwaan pada perusahaan-perusahaan China dan para pegawainya dalam kasus pidana obat terlarang fentanyl.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri China itu juga mengecam AS karena "dengan licik menjelekkan upaya China menangkap buronan."
Pada April, Kementerian Kehakiman AS juga menuduh 44 orang yang tinggal di China dan negara lain Asia mengganggu sejumlah pembangkang China yang tinggal di AS.
China juga meminta warganya di AS untuk memperhatikan situasi keamanan negara itu dengan mengutip kekerasan senjata dan diskriminasi terhadap warga Asia.
(bbn)