Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemulihan industri perhotelan diproyeksi kian terakselerasi pada 2023, akibat pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang ditaksir mencapai puncaknya pada Juli–Agustus tahun ini.

Berdasarkan riset tim ekonom Bank Mandiri, tingkat okupansi perhotelan diprediksi terus naik hingga akhir tahun ini berkat dua momentum emas di industri turisme. Pertama, periode liburan sekolah Juni—Juli. Kedua, periode liburan musim panas Juli—Agustus di belahan bumi utara.

“[Selain itu] momentum liburan Natal dan Tahun Baru pada November—Desember juga akan mendorong sektor pariwisata secara signifikan. Pencabutan status pandemi juga memberikan optimisme, tetapi kondisi ketidakpastian ekonomi global masih akan menjadi potensi risiko bagi kunjungan wisman ke depan,” papar Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro dalam laporan yang dikutip Selasa (11/7/2023).

Berdasarkan Mandiri Spending Index-Hotel (MSI-Hotel), indeks belanja konsumen untuk hotel pada Juni dan Awal Juli terpantau mulai meningkat mendekati 50, berkat periode liburan sekolah.

“Kami melihat korelasi yang erat antara occupancy rate hotel nasional dengan Mandiri Spending Index-Hotel. Berdasarkan data ini, occupancy rate pada Juni 2023 kami perkirakan akan meningkat dibandingkan Mei 2023,” jelas Andry.