Logo Bloomberg Technoz

Adapun Menteri Keuangan AS Janet Yellen baru-baru ini mengatakan risiko resesi AS tidak sepenuhnya hilang. Hal ini menambah kehati-hatian di pasar.

Minyak telah diperdagangkan dalam mode range-bound atau terjebak di area support dan resistance yang sama selama beberapa waktu sejak akhir April. Sebagian hal itu disebabkan pemulihan ekonomi China yang lesu dan pengetatan moneter yang agresif oleh bank sentral di berbagai negara.

Laporan ketenagakerjaan AS yang solid membuat bank sentral AS, The Federal Reserve tetap berada di jalur kenaikan suku bunganya bulan ini, yang memberi tantangan bagi harga minyak mentah. Badan Energi Internasional dan OPEC akan memberikan gambaran pasar saat mereka merilis laporan bulanan akhir pekan ini.

Prospek harga saat ini masih beragam karena pasar memancarkan tanda-tanda kekuatan dan para spekulan memotong taruhan bearish mereka pada Brent dan WTI. Pekan lalu, Brent naik 4,8% menyusul janji Arab Saudi dan Rusia untuk mengurangi pasokan.

Sementara itu, AS mengumumkan pada Jumat lalu bahwa mereka membeli 6 juta barel minyak mentah lagi untuk mengisi pasokan cadangan strategis mereka. Pembelian itu dijadwalkan pada Oktober dan November.

Harga:

  • WTI untuk pengiriman Agustus turun 87 sen menjadi US$72,99 per barel di New York.
  • Brent untuk pengiriman September turun 78 sen menjadi US$77,69 per barel.

(bbn)

No more pages