Logo Bloomberg Technoz

BI Sebut Rupiah Masih Bisa Menguat Tahun Ini

Krizia Putri Kinanti
10 July 2023 21:00

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti saat acara ‘Women on The Move' di Jakarta, Rabu (21/6/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti saat acara ‘Women on The Move' di Jakarta, Rabu (21/6/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan nilai tukar rupiah masih bisa menguat di tengah potensi pelemahan tahun ini. Hal ini merujuk pada nilai tukar rupiah yang relatif terkendali pada Semester I 2023. 

Menurut dia, nilai tukar rupiah pada Juni memang sedikit melemah hingga 0,68% dibanding rata-rata pada Mei 2023. Namun, kata dia, secara year to date, rupiah mengalami penguatan sebesar 3,84%. Kondisi ini lebih baik dari apresiasi Rupee India dan Peso Filipina masing-masing 0,86% dan 0,72%, atau pun Baht Thailand yang depresiasi sebesar 1,9%.

“BI masih melihat ruang apresiasi nilai tukar rupiah masih ada ditengah surplus transaksi berjalan dan kami perkirakan masuknya aliran modal asing seiring prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat, inflasi yang rendah serta imbal hasil aset keuangan domestik yg menarik,” ujar Destry saat rapat dengan Badan Anggaran DPR, Senin (10/7/2023).

Awal pekan ini, mata uang Indonesia sebenarnya menjadi valuta dengan kinerja terburuk menghadapi dolar Amerika. Di antara valuta negara berkembang lain, rupiah mencatat pelemahan terdalam dengan kehilangan 55 bps menuju level terendah empat bulan terakhir.

Pada perdagangan Senin (10/7/2023), pairing USD/IDR diperdagangkan di kisaran Rp15.190 atau menguat 0,36% membawa nilai tukar rupiah kehilangan 55 bps pada pukul 12:03 WIB. Nilai tukar rupiah sempat menembus Rp15.210/US$ pada pukul 10:56 WIB, terlemah dalam rentang hampir empat bulan terakhir.