Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi Hong Kong Kontraksi Lagi Berturut-Turut Sejak 2019

News
02 February 2023 09:51

Ilustrasi Pekerja di Hong Kong. (Louise Delmotte/Bloomberg)
Ilustrasi Pekerja di Hong Kong. (Louise Delmotte/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perekonomian Hong Kong mengalami kontraksi pada 2022 untuk ketiga kalinya sejak 2019 karena perlambatan permintaan global, kenaikan suku bunga dan kebijakan restriksi ketat China terhadap Covid-19 telah membebani perekonomian bekas koloni Inggris itu.

Produk Domestik Bruto Hong Kong turun 4,2% pada kuartal akhir 2022, seperti diumumkan oleh Departemen Sensus dan Statistik, Rabu (1/2/2023). Penurunan pertumbuhan ekonomi Hong Kong itu lebih buruk daripada perkiraan para ekonom, kendati tidak separah penurunan pada kuartal sebelumnya yang mencapai 4,6%.

Perekonomian Hong Kong mengalami kontraksi pada 2022, ketiga kalinya berturut-turut sejak 2019 (Bloomberg)

Sepanjang tahun 2022, perekonomian Hong Kong menyusut 3,5%, melebihi perkiraan kontraksi para ekonom dan pemerintah di angka 3%.

Aktivitas perdagangan yang melemah adalah penyebab terbesar suramnya perekonomian Hong Kong tahun lalu. Ditambah permintaan domestik yang lemah terserat oleh gelombang kelima pandemi di kawasan itu dan disusul pengetatan keuangan. 

“Secara keseluruhan, perekonomian sangat lemah,” kata Iris Pang, Kepala Ekonom untuk China Raya di ING Group seperti dikutip Bloomberg News.