"Rutte dengan sengaja membiarkan kabinet runtuh. Dia bertindak bukan untuk kepentingan jangka panjang, tetapi untuk kepentingan politiknya sendiri," kata Jesse Klaver. “Itulah sebabnya Partai Green Left dan Partai Buruh akan mengajukan mosi tidak percaya terhadap Rutte besok.”
Jesse Klaver menambahkan tujuan oposisi mengajukan mosi tidak percaya adalah untuk menunjuk seorang teknokrat sebagai caretaker hingga pemilihan umum dapat dilaksanakan.
Mark Rutte sudah 13 tahun menjabat sebagai perdana menteri Belanda. Menjatuhkan koalisi keempatnya dianggap sebagai permainan dari Mark Rutte untuk meraih kembali kekuasaan. Lawan-lawan politiknya menyebut langkah tersebut guna mendorong penyelenggaraan pemilu lebih cepat, memperkuat posisi politiknya dan bertaruh bahwa sikapnya terhadap imigrasi bisa menarik dukungan masyarakat.
Namun, langkah ini dapat menjadi bumerang jika mantan mitranya menggulingkannya dari jabatan perdana menteri menjelang pemilu. Bahkan jika dia dipaksa mundur secara langsung pada Senin (10/7/2023). Namun Mark Rutte masih bisa kembali berkuasa jika partainya dapat mengklaim kemenangan dalam pemilu.
Sementara itu, rencana pihak oposisi untuk menjadikan seorang teknokrat sebagai perdana menteri sementara menggantikan Mark Rutte dipertanyakan oleh para ahli konstitusi. Menteri Keuangan Sigrid Kaag digadang-gadang sebagai pengganti Mark Rutte. Ia akan menjadi wanita pertama yang memimpin pemerintahan Belanda.
Menurut sumber Bloomberg News, kedua kubu di parlemen sejatinya hampir mencapai kesepakatan imigrasi pada awal pekan ini. Namun Mark Rutte tiba-tiba bersikeras memberlakukan batasan hak bagi para pengungsi dari zona perang untuk bergabung dengan anggota keluarga mereka di Belanda.
Para anggota parlemen dipanggil kembali dari reses musim panas mereka guna menghadiri debat parlemen yang akan dimulai pada pukul 10:15 pagi waktu setempat.
(bbn)
