“Kami masih mengevaluasi penawaran dan belum membuat keputusan,” kata Sood, menambahkan perusahaan dapat mengeksplorasi listing jika memutuskan menolak penjualan saham.
Axiata sedang membenahi PT Link Net Tbk. (LINK) di Indonesia menjadi perusahaan infrastruktur fixed broadband dan memposisikan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) sebagai penyedia layanan seluler, tetap, dan konten yang terkonvergensi, kata Sood. Mungkin ada penjualan saham di Link Net sesudahnya, tambahnya.
Pasar Lainnya
Didirikan pada 2008, Axiata memiliki 150 juta pelanggan untuk layanannya di seluruh Asia Tenggara dan Pakistan. Perusahaan sedang menjajaki tinjauan strategis bisnisnya dengan total aset sekitar 81,6 miliar ringgit, demikian dilaporkan Bloomberg pada Maret.
Sementara beberapa rekan global Axiata seperti Telenor ASA Norwegia telah keluar dari negara-negara berisiko tinggi seperti Myanmar dan Pakistan, Malaysia tetap bertahan, dengan alasan potensi pertumbuhan jangka panjang. Namun, operasi ini harus mendanai diri mereka sendiri dan Axiata dapat menjual saham di unit ini kepada investor strategis, kata Sood.
Axiata baru-baru ini berekspansi ke layanan keuangan digital dan kecerdasan buatan. Peningkatan lengan fintech-nya memiliki penilaian US$400 juta. Sood mengatakan Axiata Digital & Analytics, sebuah perusahaan AI yang didukung oleh SoftBank Corp. dan Sumitomo Corp., bernilai US$500 juta.
Menurut Sood, ADA telah menetapkan tujuan untuk menjadi unicorn, sebuah istilah yang menggambarkan startup bernilai US$1 miliar atau lebih pada 2026. Axiata berencana mendatangkan investor baru di Boost dan ADA dan mendaftarkan mereka dalam dua hingga tiga tahun, tambahnya.
Kutipan dari wawancara:
- Saham Axiata turun sekitar 17% sepanjang tahun ini, penurunan terbesar ketiga di indeks saham utama negara itu. Sood mengatakan enurunan tersebut adalah "reaksi jangka pendek" yang disebabkan oleh kurangnya visibilitas strategi masa depan perusahaan. “Begitu kami dengan jelas menyatakan model penciptaan nilai masa depan kami pada akhir tahun, investor akan mulai menyadari apa yang dapat mereka harapkan dari kami,” katanya.
- Sood juga mengatakan bahwa di Malaysia, Axiata akan fokus untuk menggabungkan operasi Celcom Malaysia Bhd. dan DiGi Telecommunication Bhd. untuk mendapatkan sinergi setelah menyelesaikan merger pada Desember.
(bbn)