Bloomberg Technoz, Jakarta - Kasat mata bagian-bagian unit reaktor yang berkelok masih tampak di pabrik nuklir Fukushima Dai-ichi.

Sebuah tangki logam yang hancur terletak dekat garis pantai, mengingatkan kita pada salah satu bencana nuklir terburuk di dunia pada tahun 2011 dan tindakan tanggap darurat yang telah menghabiskan dana sekitar 12 triliun yen.

Derek-derek besar ditempatkan di seluruh lokasi pabrik milik Tokyo Electric Power Co. yang rusak. Sementara beberapa wilayah telah ditutupi dengan struktur mirip kubah raksasa seiring dengan upaya yang terus dilakukan untuk mengelola sisa bahan bakar berbahaya.

Salah satu komponen paling kritis dari tahap dekomposisi saat ini adalah sebuah pipa selebar 10 sentimeter yang mengalirkan air limbah. Sebagian dihasilkan saat reaktor yang terkena dampak didinginkan melalui proses pengolahan yang akan mengarah ke Samudera Pasifik.

Tidak ada yang lebih kontroversial dari upaya Jepang untuk mengelola risiko dari bencana tersebut daripada rencananya untuk mulai melepaskan lebih dari 1 juta meter kubik air olahan radioaktif ke laut lepas pada Kamis (24/8/2023). Air olahan tersebut saat ini disimpan di dalam sekitar 1.000 tangki.

Simak selengkapnya: Begini Proses Pembuangan Limbah Nuklir Jepang ke Pasifik

(bbn)