Trump Gelar Kampanye, Yakin Menang Pilpres AS 2024
News
27 March 2023 11:06
Mark Niquette - Bloomberg News
Bloomberg, Mantan Presiden AS, Donald Trump, merasa kesal tentang penyelidikan yang sedang dihadapinya, meski mengklaim bisa memenangkannya. Hal ini menjadi salah satu materi saat dia berkampanye di Waco, Texas. Agenda ini bisa menjadi penampilan terakhirnya di hadapan masyarakat sebelum dia menjalani proses penuntutan secara pidana.
Baca Juga
"Pada akhir pemilihan nanti, saya akan menjadi Presiden Amerika Serikat lagi," kata Trump pada Sabtu (24/3/2023). "Anda akan merasa bangga dan puas, dan preman serta penjahat yang merusak sistem keadilan kita akan dikalahkan, dihukum, dan benar-benar tercela."
Kampanye yang mengambil lokasi pada bandara regional kota tersebut diduga sangat mengandung simbol. Pada bulan yang sama, 30 tahun lalu, polisi federal pernah mengepung kelompok Branch Davidians di Waco. Bentrokan yang muncul kemudian menyebabkan kematian pimpinan kelompok Davis Koresh dan puluhan pengikutnya. Usai tragedi, sejumlah masyarakat dari kelompok sayap kanan menggulirkan protes dan membangkitkan sentimen anti-pemerintah.
Hal ini pun diungkap Wakil Gubernur Texas, Dan Patrick saat membahas alasan Trump memilih Waco karena peringatan penggerebekan FBI. Dia mengatakan bahwa Trump meminta dia untuk memilih lokasi pertemuan tersebut.
Meski berlangsung di bawah terik sinar Matahari, Trump tetap mendulang respon positif dari pengikutnya yang mengenakan topi merah bertuliskan "Make America Great Again", perlengkapan pro-Trump, memegang spanduk "perburuan penyihir", dan melantunkan yel "kami mencintai Trump."
Lokasi kampanye sendiri memiliki kapasitas sekitar 15.000 orang. Jonathan Cook, Direktur Taman dan Rekreasi Kota Kantor Marshal Pemadam Kebakaran Waco memperkirakan, ada sekitar 10.000an orang hadir dalam kampanye Trump.
Pengadilan New Yori dijadwalkan akan mulai mempertimbangkan dakwaan Trump dalam dugaan kasus pembayaran uang damai kepada bintang porno, Stormy Daniels. Dalam kasus tersebut, Trump diduga membayar Stormy untuk menutupi perselingkuhan mereka sebelum Pemilihan Presiden 2016. Trump sendiri sudah berulang kali membantah perselingkuhan tersebut. Bahkan, dia sudah mengatakan akan ditangkap pada pekan lalu.
Trump sendiri menetang sejumlah investigasi pidana yang melilitnya. Dia menilai, Partai Demokrat sedang berupaya menghalanginya maju kembali pada pemilihan presiden. "Ketika mereka menyerang saya, mereka menyerang Anda," kata dia.
Sebelum kampanye, Trump tercatat membuat banyak postingan provokatif di situs media sosial dalam satu pekan terakhir. Dia menulis pada Truth Social, tentang Jaksa Manhattan, Alvin Bragg dan jaksa lain di Washington serta Georgia.
Hanya sedikit orang yang telah mengumumkan diri sebagai penantang Trump pada pemilihan 2024. Hingga kini, Nikki Haley yang masuk dalam daftar. Namun, sebagian besar jajak pendapat mencatat dukungan terhadapnya masih sedikit.
(bbn)