Logo Bloomberg Technoz

Los Angeles Bergulat dengan Kebakaran dan Angin Kencang

Redaksi
13 January 2025 20:39

Helikopter menyiramkan air ke titik-titik api selama Kebakaran Palisades di Los Angeles, California, AS, Minggu (12/1/2025). (Kyle Grillot/Bloomberg)

Helikopter menyiramkan air ke titik-titik api selama Kebakaran Palisades di Los Angeles, California, AS, Minggu (12/1/2025). (Kyle Grillot/Bloomberg)

Angin kencang dan kering dari Santa Ana diperkirakan akan melanda California Selatan pada awal minggu ini. (Kyle Grillot/Bloomberg)

Angin kencang dan kering dari Santa Ana diperkirakan akan melanda California Selatan pada awal minggu ini. (Kyle Grillot/Bloomberg)

Hembusan angin ini dapat menambah tantangan bagi petugas pemadam kebakaran yang tengah berusaha menahan dua kebakaran. (Kyle Grillot/Bloomberg)

Hembusan angin ini dapat menambah tantangan bagi petugas pemadam kebakaran yang tengah berusaha menahan dua kebakaran. (Kyle Grillot/Bloomberg)

Badan Cuaca Nasional telah mengeluarkan peringatan

Badan Cuaca Nasional telah mengeluarkan peringatan "situasi yang sangat berbahaya". (Benjamin Fanjoy/Bloomberg)

Pemadam bekerja di lingkungan Mandeville Canyon usai Kebakaran Palisades di wilayah Pacific Palisades, Los Angeles, AS, Minggu (12/1/2025). (Kyle Gril

Pemadam bekerja di lingkungan Mandeville Canyon usai Kebakaran Palisades di wilayah Pacific Palisades, Los Angeles, AS, Minggu (12/1/2025). (Kyle Gril

Hampir 9,3 juta orang menghadapi kondisi cuaca kritis akibat kebakaran, kata Pusat Prediksi Badai AS. (Kyle Grillot/Bloomberg)

Hampir 9,3 juta orang menghadapi kondisi cuaca kritis akibat kebakaran, kata Pusat Prediksi Badai AS. (Kyle Grillot/Bloomberg)

Meskipun tidak sekuat badai angin sebelumnya, angin Santa Ana dapat memperburuk kebakaran yang sudah berlangsung. (Kyle Grillot/Bloomberg)

Meskipun tidak sekuat badai angin sebelumnya, angin Santa Ana dapat memperburuk kebakaran yang sudah berlangsung. (Kyle Grillot/Bloomberg)

Helikopter menyiramkan air ke titik-titik api selama Kebakaran Palisades di Los Angeles, California, AS, Minggu (12/1/2025). (Kyle Grillot/Bloomberg)
Angin kencang dan kering dari Santa Ana diperkirakan akan melanda California Selatan pada awal minggu ini. (Kyle Grillot/Bloomberg)
Hembusan angin ini dapat menambah tantangan bagi petugas pemadam kebakaran yang tengah berusaha menahan dua kebakaran. (Kyle Grillot/Bloomberg)
Badan Cuaca Nasional telah mengeluarkan peringatan
Pemadam bekerja di lingkungan Mandeville Canyon usai Kebakaran Palisades di wilayah Pacific Palisades, Los Angeles, AS, Minggu (12/1/2025). (Kyle Gril
Hampir 9,3 juta orang menghadapi kondisi cuaca kritis akibat kebakaran, kata Pusat Prediksi Badai AS. (Kyle Grillot/Bloomberg)
Meskipun tidak sekuat badai angin sebelumnya, angin Santa Ana dapat memperburuk kebakaran yang sudah berlangsung. (Kyle Grillot/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Angin kencang dan kering dari Santa Ana diperkirakan akan melanda California Selatan pada awal minggu ini. Hembusan angin ini dapat menambah tantangan bagi petugas pemadam kebakaran yang tengah berusaha menahan dua kebakaran besar yang terus merusak.

Setelah angin mereda pada akhir pekan, perubahan gradien tekanan akan mengirimkan angin kering dengan kecepatan mencapai 113 kilometer per jam. Angin tersebut diprediksi akan menyapu kawasan kaki bukit di Los Angeles dan Ventura dari Selasa dini hari hingga Rabu pagi.

Badan Cuaca Nasional mengeluarkan peringatan "situasi yang sangat berbahaya" untuk beberapa daerah, termasuk Malibu dan Lembah San Fernando. Peringatan tersebut disebabkan oleh angin yang merusak serta kelembapan yang rendah, yang mengancam hampir 9,3 juta orang di kawasan tersebut.

Meskipun tidak sekuat badai angin sebelumnya, angin Santa Ana dapat memperburuk kebakaran yang sudah berlangsung. Kebakaran tersebut telah menyebabkan lebih dari 12.000 bangunan hangus dan menewaskan sedikitnya 24 orang di Los Angeles. Sebagian besar wilayah California Selatan kini berada dalam status peringatan bendera merah, dan diperkirakan kerugian ekonomi akibat kebakaran ini mencapai hingga $275 miliar.

(red)