Momen Hasto PDIP Tiba di KPK Kasus Dugaan Korupsi
Andrean Kristianto
13 January 2025 11:10
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto turun dari bus saat tiba di Gedung KPK, Senin (13/1/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Hasto tiba di Gedung KPK pukul 09.32 untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka dalam dua kasus korupsi.. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Dia tampak datang membawa sejumlah dokumen dan didampingi kuasa hukumnya. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Hasto dituduh turut terlibat dalam penyuapan dalam penetapan pergantian antarwaktu anggota DPR 2019-2024. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Selain itu, Hasto juga terlibat aktif dalam upaya pelarian diri dan persembunyian tersangka kasus suap Wahyu Setiawan, Harun Masiku.
Hasto mengaku sudah sangat siap menghadapi kasus hukum yang ditudingkan KPK terhadapnya. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Hasto juga telah mengajukan permohonan praperadilan untuk melawan penetapan status tersangka itu. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Bloomberg Technoz, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto bersama tim kuasa hukum dan sejumlah kader PDIP tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 13 Januari 2025.
Hasto tiba di Gedung Merah Putih KPK pukul 09.32 untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka dalam dua kasus korupsi.
Baca Juga
Hasto tiba dengan menggunakan bus dan mengenakan jas hitam. Dia tampak membawa sejumlah dokumen, sementara penasihat hukumnya, Ronny Talapessy, mengenakan kemeja batik merah dan membawa map coklat. Selain Ronny, Hasto didampingi oleh puluhan kuasa hukum, termasuk Maqdir Ismail dan Patra M. Zein.
Hasto menyatakan akan memberikan keterangan kepada penyidik sesuai dengan surat pemanggilan yang telah diterimanya. Pemeriksaan ini merupakan pemanggilan kedua setelah Hasto sebelumnya tidak hadir pada Senin, 6 Januari 2025, dengan alasan kegiatan PDIP.
Pada akhir Desember 2024, KPK menetapkan Hasto sebagai tersangka dalam dua kasus korupsi. Hasto dituduh terlibat dalam penyuapan untuk penggantian antarwaktu anggota DPR 2019-2024 dan dalam upaya pelarian buron kasus suap Wahyu Setiawan, Harun Masiku.
(azr/ain)
