Logo Bloomberg Technoz

Gelombang Warga Korea Selatan Desak Presiden Yoon Suk Yeol Mundur

News
04 December 2024 20:38

Pedemo menyerukan pengunduran diri Presiden Yoon Suk Yeol saat demo di Gwanghwamun Square, Seoul, Korsel, Rabu (4/12/2024). (Jean Chung/Bloomberg)

Pedemo menyerukan pengunduran diri Presiden Yoon Suk Yeol saat demo di Gwanghwamun Square, Seoul, Korsel, Rabu (4/12/2024). (Jean Chung/Bloomberg)

Warga Korea Selatan (Korsel) memprotes Presiden Yoon Suk Yeol usai upayanya memberlakukan status darurat militer. (Jean Chung/Bloomberg)

Warga Korea Selatan (Korsel) memprotes Presiden Yoon Suk Yeol usai upayanya memberlakukan status darurat militer. (Jean Chung/Bloomberg)

Ratusan warga Korsel yang diliputi kemarahan  baik tua dan muda mereka turun ke jalan. (Jean Chung/Bloomberg)

Ratusan warga Korsel yang diliputi kemarahan baik tua dan muda mereka turun ke jalan. (Jean Chung/Bloomberg)

Para warga Korsel tersebut turun ke jalan untuk menuntut pengunduran diri Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol. (Jean Chung/Bloomberg)

Para warga Korsel tersebut turun ke jalan untuk menuntut pengunduran diri Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol. (Jean Chung/Bloomberg)

Sementara itu, para partai oposisi bersatu untuk mengajukan mosi guna memakzulkan Yoon. (Woohae Cho/Bloomberg)

Sementara itu, para partai oposisi bersatu untuk mengajukan mosi guna memakzulkan Yoon. (Woohae Cho/Bloomberg)

Mosi pemakzulan ini diteken oleh 191 anggota parlemen oposisi. (Woohae Cho/Bloomberg)

Mosi pemakzulan ini diteken oleh 191 anggota parlemen oposisi. (Woohae Cho/Bloomberg)

Yoon Suk Yeol mengumumkan dicabutnya status darurat militer pada Rabu pagi.  (Jean Chung/Bloomberg)

Yoon Suk Yeol mengumumkan dicabutnya status darurat militer pada Rabu pagi. (Jean Chung/Bloomberg)

Pedemo menyerukan pengunduran diri Presiden Yoon Suk Yeol saat demo di Gwanghwamun Square, Seoul, Korsel, Rabu (4/12/2024). (Jean Chung/Bloomberg)
Warga Korea Selatan (Korsel) memprotes Presiden Yoon Suk Yeol usai upayanya memberlakukan status darurat militer. (Jean Chung/Bloomberg)
Ratusan warga Korsel yang diliputi kemarahan  baik tua dan muda mereka turun ke jalan. (Jean Chung/Bloomberg)
Para warga Korsel tersebut turun ke jalan untuk menuntut pengunduran diri Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol. (Jean Chung/Bloomberg)
Sementara itu, para partai oposisi bersatu untuk mengajukan mosi guna memakzulkan Yoon. (Woohae Cho/Bloomberg)
Mosi pemakzulan ini diteken oleh 191 anggota parlemen oposisi. (Woohae Cho/Bloomberg)
Yoon Suk Yeol mengumumkan dicabutnya status darurat militer pada Rabu pagi.  (Jean Chung/Bloomberg)

Bloomberg, Warga Korea Selatan (Korsel) menggelar unjuk rasa memprotes Presiden Yoon Suk Yeol setelah upayanya memberlakukan status darurat militer gagal. Deklarasi tersebut mengguncang negara yang memiliki sejarah panjang penindasan otoriter.

Hingga tengah hari di Seoul, ratusan warga Korsel, tua dan muda, turun ke jalan. Mereka menyerukan agar Yoon Suk Yeol digulingkan melalui pengunduran diri, pemakzulan, atau bahkan penangkapan.

"Yoon [Yoon Suk Yeol] harus segera mengundurkan diri," kata Park Sam-choon, pria berusia 76 tahun. "Yoon tampak seperti anak laki-laki berusia lima tahun. Dia tidak tahu apa yang dia lakukan."

Bagi banyak orang, kekacauan yang terjadi tadi malam menghidupkan kenangan menyakitkan tentang pemerintahan militer Korea sebelum bertransisi menjadi negara demokrasi.

Ketakutan akan otoritarianisme begitu kuat hingga presiden dilarang menjabat lebih dari satu kali masa jabatan lima tahun.

(bbn/wep)