Logo Bloomberg Technoz

Geliat Pengrajin Lokal Kala Pasar Digempur Produk Impor

Andrean Kristianto
04 December 2024 11:32

Rully Fauzul merapihkan sepatu di industri rumahan produk sepatu kulit, Cakung, Selasa (3/12/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Rully Fauzul merapihkan sepatu di industri rumahan produk sepatu kulit, Cakung, Selasa (3/12/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Dalam sehari indutri rumahan ini sapat memproduksi 40 pasang sepatu berbahan kulit sapi. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Dalam sehari indutri rumahan ini sapat memproduksi 40 pasang sepatu berbahan kulit sapi. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Sepatu kulit hasil industri rumahan ini dijual seharga Rp300 hingga Rp400 ribu. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Sepatu kulit hasil industri rumahan ini dijual seharga Rp300 hingga Rp400 ribu. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Sebanyak 12 orang pengrajin dipekerjakan untuk menyelesaikan pembuatan sepatu tersebut. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Sebanyak 12 orang pengrajin dipekerjakan untuk menyelesaikan pembuatan sepatu tersebut. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Tahun ini merupakan tahun tersulit karena penjualan sepatu menurun akibat daya beli dan persaingan produk impor.(Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Tahun ini merupakan tahun tersulit karena penjualan sepatu menurun akibat daya beli dan persaingan produk impor.(Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Harga jual produk impor China yang lebih murah salah satu penyebab menurunnya penjualan. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Harga jual produk impor China yang lebih murah salah satu penyebab menurunnya penjualan. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Untuk meningkatkan penjualan, media sosial dan marketplace menjadi cara para pengusaha UMKM memasarkan produk. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Untuk meningkatkan penjualan, media sosial dan marketplace menjadi cara para pengusaha UMKM memasarkan produk. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Rully Fauzul merapihkan sepatu di industri rumahan produk sepatu kulit, Cakung, Selasa (3/12/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Dalam sehari indutri rumahan ini sapat memproduksi 40 pasang sepatu berbahan kulit sapi. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Sepatu kulit hasil industri rumahan ini dijual seharga Rp300 hingga Rp400 ribu. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Sebanyak 12 orang pengrajin dipekerjakan untuk menyelesaikan pembuatan sepatu tersebut. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Tahun ini merupakan tahun tersulit karena penjualan sepatu menurun akibat daya beli dan persaingan produk impor.(Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Harga jual produk impor China yang lebih murah salah satu penyebab menurunnya penjualan. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Untuk meningkatkan penjualan, media sosial dan marketplace menjadi cara para pengusaha UMKM memasarkan produk. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Banjir produk China ke Indonesia telah mempengaruhi produsen lokal. Salah satu industri rumahan yang merasakan dampak tersebut adalah produsen sepatu kulit di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

“Tahun ini lebih terasa karena banyak impor barang produk China yang harganya dibawah lokal,” kata Rully Fauzul, pemilik Flavio Boston. Produk impor yang lebih murah tersebut menekan penjualan produsen lokal, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sedang lesu.

Penurunan daya beli masyarakat juga semakin memperburuk situasi. Rully berharap agar pemerintah dapat memperketat kebijakan regulasi mengenai impor barang dari luar negeri untuk melindungi industri lokal.

“Kita siasatin lebih gencar lagi promosi kita, ngakalinnya dari sosmed jemput bola, lumayan ngangkat penjualan,” ungkap Rully. Promosi melalui media sosial menjadi salah satu strategi yang diandalkan untuk meningkatkan penjualan produk lokal.

Perubahan tren belanja masyarakat turut berperan dalam kelesuan penjualan ritel. Kelesuan konsumsi masyarakat menyebabkan kinerja penjualan ritel turun, dengan Indeks Penjualan Riil Oktober jatuh ke level terendah dalam setahun, yakni 209,5, setelah mencapai puncaknya di 236,3 pada Lebaran lalu.

(dre)