Logo Bloomberg Technoz

Starbucks di Korsel Bisa Lihat Pemandangan Desa Korea Utara

News
29 November 2024 18:10

Pelanggan mengambil foto di toko Starbucks Coffee di Aegibong Peace Ecopark di Gimpo, Korea Selatan, Jumat (29/11/2024). (SeongJoon Cho/Bloomberg)

Pelanggan mengambil foto di toko Starbucks Coffee di Aegibong Peace Ecopark di Gimpo, Korea Selatan, Jumat (29/11/2024). (SeongJoon Cho/Bloomberg)

Starbucks membuka sebuah kafe di menara observasi Aegibong, Gimpo, Korea Selatan. (SeongJoon Cho/Bloomberg)

Starbucks membuka sebuah kafe di menara observasi Aegibong, Gimpo, Korea Selatan. (SeongJoon Cho/Bloomberg)

Gerai ini menawarkan pengunjung untuk dapat melihat kehidupan pemukiman di Kabupaten Gaepung Korea Utara. (SeongJoon Cho/Blo

Gerai ini menawarkan pengunjung untuk dapat melihat kehidupan pemukiman di Kabupaten Gaepung Korea Utara. (SeongJoon Cho/Blo

Kafe ini terletak di dekat perbatasan sehingga dapat mengintip kehidupan negara yang dikenal paling tertutup di dunia. (SeongJoon Cho/Bloomberg)

Kafe ini terletak di dekat perbatasan sehingga dapat mengintip kehidupan negara yang dikenal paling tertutup di dunia. (SeongJoon Cho/Bloomberg)

Untik melihat pemandangam pengunjung dapat menggunakan teropomg karena jarak antara kafe dan Korea Utara lebih dari satu mil. (SeongJoon Cho/Bloomberg

Untik melihat pemandangam pengunjung dapat menggunakan teropomg karena jarak antara kafe dan Korea Utara lebih dari satu mil. (SeongJoon Cho/Bloomberg

Starbucks memilih lokasi ini karena pemandangannya yang unik serta sejarah yang kuat di kawasan tersebut. (SeongJoon Cho/Bloomberg)

Starbucks memilih lokasi ini karena pemandangannya yang unik serta sejarah yang kuat di kawasan tersebut. (SeongJoon Cho/Bloomberg)

Pelanggan mengambil foto di toko Starbucks Coffee di Aegibong Peace Ecopark di Gimpo, Korea Selatan, Jumat (29/11/2024). (SeongJoon Cho/Bloomberg)
Starbucks membuka sebuah kafe di menara observasi Aegibong, Gimpo, Korea Selatan. (SeongJoon Cho/Bloomberg)
Gerai ini menawarkan pengunjung untuk dapat melihat kehidupan pemukiman di Kabupaten Gaepung Korea Utara. (SeongJoon Cho/Blo
Kafe ini terletak di dekat perbatasan sehingga dapat mengintip kehidupan negara yang dikenal paling tertutup di dunia. (SeongJoon Cho/Bloomberg)
Untik melihat pemandangam pengunjung dapat menggunakan teropomg karena jarak antara kafe dan Korea Utara lebih dari satu mil. (SeongJoon Cho/Bloomberg
Starbucks memilih lokasi ini karena pemandangannya yang unik serta sejarah yang kuat di kawasan tersebut. (SeongJoon Cho/Bloomberg)

Bloomberg, Starbucks membuka sebuah kafe di menara observasi Aegibong, Gimpo, Korea Selatan, yang menawarkan pengunjung kesempatan untuk melihat kehidupan di Korea Utara.

Kafe ini terletak di dekat perbatasan dan memberi pemandangan langsung ke daerah Gaepung, sebuah wilayah di utara yang sebagian besar terdiri dari rumah-rumah dan pertanian. Pemandangan tersebut memungkinkan para pelanggan untuk mengintip kehidupan sehari-hari di negara yang dikenal sebagai salah satu yang paling tertutup di dunia.

Meskipun jarak antara kafe dan Korea Utara lebih dari satu mil, pengunjung masih bisa menikmati pemandangan dengan menggunakan teropong atau lensa panjang. Menara observasi ini memiliki makna historis karena pada masa Perang Korea, tempat ini menjadi saksi pertempuran sengit antara kedua negara. 

Starbucks memilih lokasi ini karena pemandangannya yang unik serta kepentingan sejarah yang kuat di kawasan tersebut.

Kehidupan di Korea Utara, meski jarang terlihat oleh dunia luar, tetap menarik minat banyak orang. Walaupun Korea Utara kadang menunjukkan kekuatan militer melalui uji coba misil, kehidupan sehari-hari warganya tetap diselimuti misteri. 

Beberapa waktu lalu, Pyongyang membuka perbatasannya untuk pariwisata, namun tur ke negara ini tetap diawasi ketat, dan banyak warga asing yang dilarang masuk.

Pembukaan kafe Starbucks ini bertepatan dengan meningkatnya ketegangan antara kedua negara. Beberapa bulan terakhir, Korea Utara telah memperburuk hubungan dengan Korea Selatan, termasuk dengan meledakkan jalur kereta api dan mengirimkan pasukan ke Rusia. Meskipun demikian, Gimpo berencana menjadikan Aegibong sebagai tujuan wisata global dengan memanfaatkan daya tarik historis dan strategisnya.

(bbn)