Penasihat Presiden: Subsidi BBM Langsung Lebih Efektif
Redaksi
03 December 2024 15:43
Bloomberg Technoz, Jakarta - Bloomberg Technoz mengadakan Ecofest 2024 pada Kamis, (28/11/2024) di Hotel Four Seasons, Jakarta.
Acara ini menjadi wadah untuk membahas isu-isu terkait keberlanjutan, dengan fokus utama pada energi sebagai bagian dari upaya mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dengan tema besar Building the Future: Create a Sustainable Green Ecosystem, Ecofest 2024 mendiskusikan kebijakan dan kesiapan pemerintah dan pemangku kepentingan lain dalam menciptakan ekosistem untuk ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Baca Juga
Dalam keynote speechnya Purnomo Yusgiantoro, yang menjabat sebagai Penasihat Presiden Bidang Energi Indonesia mengatakan upaya untuk menghemat anggaran subsidi BBM agar lebih tepat sasaran memang akan efektif jika konsepnya diubah dari subsidi harga menjadi subsidi langsung.
Dalam kaitan itu, subsidi langsung yang dimaksud adalah memberikan bantuan langsung tunai ke rakyat menggunakan BLT.
“Tidak ada pilihan, walaupun memang agak bumpy [bergejolak]. Bumpy itu ya masyarakat banyak menolak, tetapi so far sekarang jalan sih. Sekarang kan pilihannya [pemerintah menghabiskan anggaran] hampir Rp200 triliun lebih untuk Pertalite, Solar, terus LPG 3 Kg, dan kerosene,” ujarnya.
“Lalu [subsidi] listrik itu ada R1 dan R1. Subsidi R1 itu yang 450 VA dan R2 yang 900 VA. Tentunya keputusan harus dikembalikan kepada antara eksekutif dan legislatif untuk memutuskan.”
Untuk diketahui, Menteri ESDM baru saja mengonfirmasi keputusan final pemerintah untuk mengalihkan sebagian subsidi BBM ke format BLT.
Menurut Bahlil, pengalihan subsidi BBM menjadi BLT akan dilakukan secara kombinasi atau blended. Dengan kata lain, subsidi BBM tidak akan sepenuhnya dicabut; tetapi hanya sebagian dialihkan ke dalam format bantuan uang kepada masyarakat, sedangkan sisanya tetap menggunakan skema subsidi berbasis kuota terhadap komoditas/barang.
Acara ini disponsori oleh PT Astra International Tbk (ASTRA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Barito Group, PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Bank Mayapada), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Bank BNI), PT Bank Central Asia Tbk (Bank BCA), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), PT Freeport Indonesia (PTFI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom Indonesia), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri).
(red)