Logo Bloomberg Technoz

Potret New Delhi Diselimuti Polusi Udara Berbahaya

News
15 November 2024 17:24

Kendaraan menyemprotkan air ke jalan untuk meredam debu selama polusi udara di New Delhi, India, Kamis (14/11/2024). (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Kendaraan menyemprotkan air ke jalan untuk meredam debu selama polusi udara di New Delhi, India, Kamis (14/11/2024). (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

New Delhi tetap menjadi salah satu kota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

New Delhi tetap menjadi salah satu kota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Tingkat polusi di ibu kota India tersebut berada dalam kategori 'sangat tidak sehat' atau 'berbahaya'. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Tingkat polusi di ibu kota India tersebut berada dalam kategori 'sangat tidak sehat' atau 'berbahaya'. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Polusi udara yang parah di New Delhi telah menyebabkan banyak keluarga mencari bantuan medis. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Polusi udara yang parah di New Delhi telah menyebabkan banyak keluarga mencari bantuan medis. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Paparan racun di udara dalam waktu lama yang secara historis gagal ditangani oleh pihak berwenang. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Paparan racun di udara dalam waktu lama yang secara historis gagal ditangani oleh pihak berwenang. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Polusi udara berkontribusi terhadap sekitar satu juta kematian setiap tahun di negara tersebut. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Polusi udara berkontribusi terhadap sekitar satu juta kematian setiap tahun di negara tersebut. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Warga mencari bantuan medis untuk penyakit pernapasan yang terkait dengan polusi parah. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Warga mencari bantuan medis untuk penyakit pernapasan yang terkait dengan polusi parah. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Kendaraan menyemprotkan air ke jalan untuk meredam debu selama polusi udara di New Delhi, India, Kamis (14/11/2024). (Anindito Mukherjee/Bloomberg)
New Delhi tetap menjadi salah satu kota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)
Tingkat polusi di ibu kota India tersebut berada dalam kategori 'sangat tidak sehat' atau 'berbahaya'. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)
Polusi udara yang parah di New Delhi telah menyebabkan banyak keluarga mencari bantuan medis. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)
Paparan racun di udara dalam waktu lama yang secara historis gagal ditangani oleh pihak berwenang. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)
Polusi udara berkontribusi terhadap sekitar satu juta kematian setiap tahun di negara tersebut. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)
Warga mencari bantuan medis untuk penyakit pernapasan yang terkait dengan polusi parah. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Bloomberg, Polusi udara yang parah di New Delhi telah menyebabkan banyak keluarga mencari bantuan medis untuk penyakit pernapasan, menurut survei terbaru. Sekitar 81% responden lembaga survei LocalCircles melaporkan bahwa satu atau lebih anggota keluarga mereka terkena dampak penyakit akibat paparan udara beracun.

Survei yang menjangkau sekitar 11.000 responden menunjukkan bahwa empat dari sepuluh rumah tangga telah berkonsultasi dengan dokter, dengan beberapa kasus yang lebih parah memerlukan perawatan di rumah sakit. Selain itu, setengah dari peserta survei membeli obat-obatan atau perangkat medis seperti inhaler, sirup batuk, dan antibiotik untuk mengatasi masalah pernapasan.

Hasil survei ini menggarisbawahi risiko yang ditimbulkan oleh degradasi lingkungan bagi pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi. Hal ini terjadi saat upaya untuk memperluas ekonomi di negara terpadat di dunia berhadapan dengan dampak buruk kualitas udara, yang berkontribusi terhadap sekitar satu juta kematian setiap tahun.

New Delhi tetap menjadi salah satu kota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia, terutama selama musim dingin. Selama 25 hari terakhir, tingkat polusi di ibu kota India tersebut berada dalam kategori 'sangat tidak sehat' atau 'berbahaya', menurut pemantau kualitas udara IQAir.

(bbn)