Logo Bloomberg Technoz

Waspada Fenomena La Nina di Indonesia

Andrean Kristianto
08 November 2024 17:29

Petugas memantau alat pengukur matahari di Gedung BMKG, Jakarta, Jumat (8/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Petugas memantau alat pengukur matahari di Gedung BMKG, Jakarta, Jumat (8/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Indonesia saat ini telah memasuki musim penghujan dengan fenomena La Nina yang berpotensi menambah curah hujan. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Indonesia saat ini telah memasuki musim penghujan dengan fenomena La Nina yang berpotensi menambah curah hujan. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Hal ini juga meningkatkan frekuensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Hal ini juga meningkatkan frekuensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Wilayah Pulau Jawa lainnya diprediksi akan memasuki musim hujan pada dasarian II November 2024. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Wilayah Pulau Jawa lainnya diprediksi akan memasuki musim hujan pada dasarian II November 2024. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

BMKG memprediksi cuaca ekstrem dengan hujan intensitas sedang hingga lebat terjadi pada 7-12 November 2024. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

BMKG memprediksi cuaca ekstrem dengan hujan intensitas sedang hingga lebat terjadi pada 7-12 November 2024. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Pemerintah meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur SDA pada wilayah yang rentan terhadap banjir. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Pemerintah meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur SDA pada wilayah yang rentan terhadap banjir. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Fenomena La Nina mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20% sampai awal 2025. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Fenomena La Nina mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20% sampai awal 2025. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Mitigasi bencana banjir juga dilakukan untuk mencegah atau mengurangi dampak banjir. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Mitigasi bencana banjir juga dilakukan untuk mencegah atau mengurangi dampak banjir. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Petugas memantau alat pengukur matahari di Gedung BMKG, Jakarta, Jumat (8/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Indonesia saat ini telah memasuki musim penghujan dengan fenomena La Nina yang berpotensi menambah curah hujan. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Hal ini juga meningkatkan frekuensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Wilayah Pulau Jawa lainnya diprediksi akan memasuki musim hujan pada dasarian II November 2024. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
BMKG memprediksi cuaca ekstrem dengan hujan intensitas sedang hingga lebat terjadi pada 7-12 November 2024. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pemerintah meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur SDA pada wilayah yang rentan terhadap banjir. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Fenomena La Nina mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20% sampai awal 2025. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Mitigasi bencana banjir juga dilakukan untuk mencegah atau mengurangi dampak banjir. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi. Dia juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan baik dari pemerintah daerah maupun masyarakat dalam mengantisipasi kondisi ini.

Dwikorita menjelaskan bahwa Indonesia saat ini telah memasuki musim penghujan, dengan fenomena La Nina yang berpotensi menambah curah hujan hingga 20 persen sampai awal 2025. Hal ini juga meningkatkan frekuensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, yang harus diwaspadai oleh seluruh lapisan masyarakat.

Menurutnya, pemerintah daerah perlu meningkatkan peran infrastruktur sumber daya air untuk mengurangi risiko bencana banjir. Upaya ini termasuk memastikan kapasitas drainase, peresapan air, dan tampungan air yang efektif guna menghindari kerusakan akibat curah hujan yang tinggi.

Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, juga memperingatkan bahwa beberapa wilayah, seperti Sumatera, Kalimantan, dan Jawa bagian tengah hingga barat, sudah memasuki musim hujan. Selain itu, BMKG memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir atau angin kencang dapat terjadi pada 7-12 November 2024 di berbagai wilayah Indonesia.

(dre)