Logo Bloomberg Technoz

Dilema Toko Roti Gelora Kala Daya Beli Menurun

Andrean Kristianto
04 November 2024 18:41

Ridwan Wiryadinata (tengah) menyelesaikan pembuatan roti di Toko Roti Gelora, Jakarta, Senin (4/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Ridwan Wiryadinata (tengah) menyelesaikan pembuatan roti di Toko Roti Gelora, Jakarta, Senin (4/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Ridwan mengungkapkan bahwa penurunan penjualan kali ini bisa mencapai 80%. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ridwan Wiryadinata (tengah) menyelesaikan pembuatan roti di Toko Roti Gelora, Jakarta, Senin (4/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Toko Roti Gelora telah berdiri sejak 1950 dan telah berusia 74 tahun. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Toko Roti Gelora adalah salah satu toko roti legendaris di Jakarta yang telah berdiri sejak 1950. Didirikan oleh Herman Wiryadinata, toko ini kini dikelola oleh putranya, Ridwan Wiryadinata yang telah berusia 73 tahun. 

Beragam varian roti dijual dengan harga mulai dari Rp12.000 hingga Rp50.000, sementara biskuit dipatok antara Rp70.000 hingga Rp120.000 per kilogram. Meskipun terletak di dalam gang sempit di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Toko Roti Gelora tetap mempertahankan popularitasnya di kalangan penggemar roti klasik.

Namun, saat ini Toko Roti Gelora mengalami penurunan penjualan yang signifikan akibat daya beli, bahkan lebih parah dibandingkan masa pandemi.

"Penurunan penjualan sudah terjadi sejak Juni tahun ini. Tahun ini yang paling parah, meskipun pada saat pandemi juga mengalami penurunan,” ungkap Ridwan saat ditemui Bloomberg Technoz.

Ridwan mengungkapkan bahwa penurunan penjualan kali ini bisa mencapai 80%, memaksa pihak toko untuk membatasi produksi roti agar tetap seimbang dengan permintaan. Meskipun menghadapi tantangan ini, Toko Roti Gelora tetap mempertahankan kualitas produk, dengan kenaikan harga bahan baku yang tidak berpengaruh pada harga jualnya.

(dre)