Logo Bloomberg Technoz

Potret Komoditas Penyumbang Inflasi Oktober 0,08% MtM

Andrean Kristianto
01 November 2024 15:28

Pedagang memotong daging sapi di Pasar Minggu, Jumat (1/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Pedagang memotong daging sapi di Pasar Minggu, Jumat (1/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

BPS melaporkan inflasi bulan Oktober 2024 tercatat sebesar 0,08% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

BPS melaporkan inflasi bulan Oktober 2024 tercatat sebesar 0,08% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Kenaikkan harga emas dunia menjadi salah satu pemicu inflasi pada Oktober 2024. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Kenaikkan harga emas dunia menjadi salah satu pemicu inflasi pada Oktober 2024. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Menurut salah satu pedagang perhiasan, jumlah pembeli emas perhiasan menurun semenjak harga emas meningkat. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Menurut salah satu pedagang perhiasan, jumlah pembeli emas perhiasan menurun semenjak harga emas meningkat. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Selain harga emas, bawang merah juga mengalami kenaikan harga. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Selain harga emas, bawang merah juga mengalami kenaikan harga. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Saat ini harga bawang merah dijual seharga Rp35.000 hingga Rp40.000/kg. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Saat ini harga bawang merah dijual seharga Rp35.000 hingga Rp40.000/kg. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Namun tak semua mengalami kenaikan, harga daging ayam kini mengalami penurunan harga semenjak dua hari lalu. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Namun tak semua mengalami kenaikan, harga daging ayam kini mengalami penurunan harga semenjak dua hari lalu. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Tingkat eceran harga beras memang turun tipis 0,08% mtm pada Oktober. Namun dibandingkan Oktober tahun lalu, harga masih naik 3,83% yoy.

Tingkat eceran harga beras memang turun tipis 0,08% mtm pada Oktober. Namun dibandingkan Oktober tahun lalu, harga masih naik 3,83% yoy.

Pedagang memotong daging sapi di Pasar Minggu, Jumat (1/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
BPS melaporkan inflasi bulan Oktober 2024 tercatat sebesar 0,08% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Kenaikkan harga emas dunia menjadi salah satu pemicu inflasi pada Oktober 2024. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Menurut salah satu pedagang perhiasan, jumlah pembeli emas perhiasan menurun semenjak harga emas meningkat. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Selain harga emas, bawang merah juga mengalami kenaikan harga. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Saat ini harga bawang merah dijual seharga Rp35.000 hingga Rp40.000/kg. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Namun tak semua mengalami kenaikan, harga daging ayam kini mengalami penurunan harga semenjak dua hari lalu. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Tingkat eceran harga beras memang turun tipis 0,08% mtm pada Oktober. Namun dibandingkan Oktober tahun lalu, harga masih naik 3,83% yoy.

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi Indonesia untuk Oktober 2024 tercatat sebesar 0,08% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Secara tahunan, inflasi pada Oktober mencapai 1,71%, sementara sejak awal tahun ini, inflasi telah mencapai 0,82%.

“Terdapat sembilan komoditas yang memberikan andil inflasi dominan, mulai dari emas perhiasaan hingga telur ayam ras. Tujuh dari sembilan komoditas tersebut termasuk ke dalam golongan kelompok makanan, minimuman, dan tembakau,” ujar Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/11/2024).

Salah satu komoditas yang berkontribusi signifikan terhadap inflasi adalah harga emas, yang memberikan andil inflasi sebesar 0,06%. Kenaikan harga emas ini dipicu oleh tren harga emas global yang meningkat, yang juga tercermin pada harga emas dalam negeri.

Penyumbang berikutnya adalah daging ayam ras dengan andil inflasi 0,04%, bawang merah dengan andil inflasi 0,03%, tomat serta nasi dengan lauk pauk dengan andil inflasi masing-masing 0,02%. Kopi bubuk, minyak goreng, dan telur ayam ras memberikan andil inflasi masing-masing 0,01%.

(dre)