Logo Bloomberg Technoz

Potret India Diselimuti Polusi Jelang Perayaan Diwali

Redaksi
30 October 2024 19:27

Pejalan kaki melewati Gerbang India yang diselimuti kabut asap polusi di New Delhi, India, Selasa (29/10/2024). (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Pejalan kaki melewati Gerbang India yang diselimuti kabut asap polusi di New Delhi, India, Selasa (29/10/2024). (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Kualitas udara di Delhi, ibu kota India, telah mencapai tingkat polusi yang sangat parah. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Kualitas udara di Delhi, ibu kota India, telah mencapai tingkat polusi yang sangat parah. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Tingkat polusi telah melampaui 25-30 kali batas aman yang direkomendasikan WHO. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Tingkat polusi telah melampaui 25-30 kali batas aman yang direkomendasikan WHO. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Para ahli telah memperingatkan bahwa situasi akan memburuk dalam beberapa hari mendatang. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Para ahli telah memperingatkan bahwa situasi akan memburuk dalam beberapa hari mendatang. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Delhi diselimuti kabut asap tebal setiap musim dingin akibat debu, kecepatan angin rendah, emisi kendaraan. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Delhi diselimuti kabut asap tebal setiap musim dingin akibat debu, kecepatan angin rendah, emisi kendaraan. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Pemerintah Delhi juga telah memberlakukan Rencana Aksi Tanggap Berjenjang, yang dikenal sebagai GRAP. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Pemerintah Delhi juga telah memberlakukan Rencana Aksi Tanggap Berjenjang, yang dikenal sebagai GRAP. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Pihak berwenang di Delhi telah memperingatkan penduduk untuk tetap berada di dalam rumah sebisa mungkin. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Pihak berwenang di Delhi telah memperingatkan penduduk untuk tetap berada di dalam rumah sebisa mungkin. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Pejalan kaki melewati Gerbang India yang diselimuti kabut asap polusi di New Delhi, India, Selasa (29/10/2024). (Anindito Mukherjee/Bloomberg)
Kualitas udara di Delhi, ibu kota India, telah mencapai tingkat polusi yang sangat parah. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)
Tingkat polusi telah melampaui 25-30 kali batas aman yang direkomendasikan WHO. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)
Para ahli telah memperingatkan bahwa situasi akan memburuk dalam beberapa hari mendatang. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)
Delhi diselimuti kabut asap tebal setiap musim dingin akibat debu, kecepatan angin rendah, emisi kendaraan. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)
Pemerintah Delhi juga telah memberlakukan Rencana Aksi Tanggap Berjenjang, yang dikenal sebagai GRAP. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)
Pihak berwenang di Delhi telah memperingatkan penduduk untuk tetap berada di dalam rumah sebisa mungkin. (Anindito Mukherjee/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Kualitas udara di Delhi, ibu kota India, telah mencapai tingkat polusi yang sangat parah dalam beberapa hari terakhir. Tingkat polusi telah melampaui 25-30 kali batas aman yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di beberapa lokasi di kota tersebut minggu lalu.

Para ahli memperingatkan bahwa kondisi ini kemungkinan akan memburuk akibat faktor cuaca, penggunaan petasan selama perayaan Diwali, dan pembakaran sisa panen di negara bagian tetangga.

Setiap tahun, antara Oktober hingga Januari, Delhi dan kota-kota di sekitarnya sering mengalami tingkat polusi udara ekstrem, yang berdampak pada bisnis, sekolah, dan aktivitas lainnya.

Data dari situs web Safar yang dikelola pemerintah, menunjukkan bahwa partikel kecil berbahaya (PM 2.5) telah mencapai level tinggi, hingga 350 mikrogram per meter kubik di beberapa daerah.

Kualitas udara dianggap sangat buruk ketika kadar PM 2.5 mencapai 300 hingga 400 mikrogram, sedangkan kategori parah ditandai dengan kadar antara 400-500 mikrogram.

Menanggapi situasi ini, Pemerintah Delhi telah mengumumkan larangan total terhadap pembuatan dan penjualan kembang api menjelang festival Diwali.

Selain itu, Rencana Aksi Tanggap Berjenjang (GRAP) diterapkan untuk membatasi penggunaan batu bara, kayu bakar, dan generator diesel, sambil mengimbau masyarakat untuk tetap berada di rumah dan menggunakan transportasi umum.

(red)