Kala Deflasi Bikin Cemas Pengaruhi Daya Beli
Andrean Kristianto
02 October 2024 17:03
Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Selasa (1/10), terjadi deflasi lagi pada September, menjadi deflasi untuk bulan kelima beruntun. Deflasi pada September tercatat 0,12%, lebih dalam ketimbang bulan sebelumnya dan jauh lebih dalam ketimbang prediksi para ekonom.
Sementara Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan lalu tercatat di angka 1,84% year-on-year, menjadi pertama kali sejak Desember 2021 inflasi RI ada di bawah 2%.
Baca Juga
"Untuk mengambil kesimpulan ada indikasi daya beli masyarakat menurun harus ada studi lebih lanjut. Sebab, penurunan daya beli tidak bisa hanya dimonitor atau diambil kesimpulan hanya dengan angka inflasi," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.
Selain itu, badai pemutusan hubungan kerja (PHK) juga belum terhenti. Data terbaru yang dilansir oleh Kementerian Ketenagakerjaan pada Senin hari ini melaporkan, selama Juli lalu terjadi 10.799 PHK di Indonesia.
Angka PHK Juli menjadi yang tertinggi sepanjang tahun ini, membawa total kejadian PHK selama 2024 mencapai 42.863 orang, melonjak 36% dibandingkan dengan periode Januari—Juli 2023.
Gelombang PHK yang masih berlanjut karena kelesuan aktivitas manufaktur pada akhirnya menjelma seperti lingkaran setan. Ribuan buruh yang harus kehilangan penghasilan, akan memicu dampak buruk berganda berupa penurunan daya beli orang yang lebih banyak.
(dre/ain)