Logo Bloomberg Technoz

Potret Demo Pegawai Volkswagen Tolak PHK & Penutupan Pabrik

News
26 September 2024 18:21

Pekerja Volkswagen AG melakukan aksi demo di Hanover, Jerman, Rabu (25/9/2024). (Yen Duong/Bloomberg)

Pekerja Volkswagen AG melakukan aksi demo di Hanover, Jerman, Rabu (25/9/2024). (Yen Duong/Bloomberg)

Para pekerja di produsen mobil terbesar di Eropa itu mengancam mogok kerja untuk menentang PHK dan penutupan pabrik. (Yen Duong/Bloomberg)

Para pekerja di produsen mobil terbesar di Eropa itu mengancam mogok kerja untuk menentang PHK dan penutupan pabrik. (Yen Duong/Bloomberg)

Ketegangan terjadi karena adanya rencana penutupan pabrik, yang akan menjadi yang pertama bagi perusahaan di Jerman. (Yen Duong/Bloomberg)

Ketegangan terjadi karena adanya rencana penutupan pabrik, yang akan menjadi yang pertama bagi perusahaan di Jerman. (Yen Duong/Bloomberg)

Volkswagen berargumen bahwa biaya tenaga kerja dan energi yang tinggi di Jerman membuat mereka kurang kompetitif. (Yen Duong/Bloomberg)

Volkswagen berargumen bahwa biaya tenaga kerja dan energi yang tinggi di Jerman membuat mereka kurang kompetitif. (Yen Duong/Bloomberg)

Kepala personalia merek VW mengatakan divisi tersebut harus memangkas biaya agar tetap kompetitif. (Yen Duong/Bloomberg)

Kepala personalia merek VW mengatakan divisi tersebut harus memangkas biaya agar tetap kompetitif. (Yen Duong/Bloomberg)

Para pekerja menyatakan kekecewaannya terhadap manajemen, dengan beberapa bahkan membawa poster dan menyalakan suar saat demo. (Yen Duong/Bloomberg)

Para pekerja menyatakan kekecewaannya terhadap manajemen, dengan beberapa bahkan membawa poster dan menyalakan suar saat demo. (Yen Duong/Bloomberg)

Perwakilan pekerja telah berjanji untuk melawan pemutusan hubungan kerja, (Yen Duong/Bloomberg)

Perwakilan pekerja telah berjanji untuk melawan pemutusan hubungan kerja, (Yen Duong/Bloomberg)

Serikat pekerja menuntut kenaikan gaji sebesar 7%, namun manajemen VW menekankan perlunya pemotongan biaya untuk tetap bersaing. (Yen Duong/Bloomberg)

Serikat pekerja menuntut kenaikan gaji sebesar 7%, namun manajemen VW menekankan perlunya pemotongan biaya untuk tetap bersaing. (Yen Duong/Bloomberg)

Pekerja Volkswagen AG melakukan aksi demo di Hanover, Jerman, Rabu (25/9/2024). (Yen Duong/Bloomberg)
Para pekerja di produsen mobil terbesar di Eropa itu mengancam mogok kerja untuk menentang PHK dan penutupan pabrik. (Yen Duong/Bloomberg)
Ketegangan terjadi karena adanya rencana penutupan pabrik, yang akan menjadi yang pertama bagi perusahaan di Jerman. (Yen Duong/Bloomberg)
Volkswagen berargumen bahwa biaya tenaga kerja dan energi yang tinggi di Jerman membuat mereka kurang kompetitif. (Yen Duong/Bloomberg)
Kepala personalia merek VW mengatakan divisi tersebut harus memangkas biaya agar tetap kompetitif. (Yen Duong/Bloomberg)
Para pekerja menyatakan kekecewaannya terhadap manajemen, dengan beberapa bahkan membawa poster dan menyalakan suar saat demo. (Yen Duong/Bloomberg)
Perwakilan pekerja telah berjanji untuk melawan pemutusan hubungan kerja, (Yen Duong/Bloomberg)
Serikat pekerja menuntut kenaikan gaji sebesar 7%, namun manajemen VW menekankan perlunya pemotongan biaya untuk tetap bersaing. (Yen Duong/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Volkswagen menolak tuntutan serikat pekerja setelah putaran pertama negosiasi yang berlangsung panas berakhir tanpa kesepakatan. Para pekerja mengancam akan melakukan pemogokan terkait ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kemungkinan penutupan pabrik di Jerman, yang akan menjadi pertama kalinya bagi perusahaan ini.

IG Metall, serikat pekerja yang kuat, harus merundingkan perjanjian kerja baru bagi 130.000 pekerja di VW. Tuntutan ini muncul setelah VW mengakhiri perjanjian yang telah melindungi pekerjaan di enam pabrik sejak tahun 1990-an. Serikat pekerja menuntut kenaikan gaji sebesar 7%, sementara manajemen VW menekankan perlunya pemotongan biaya untuk tetap bersaing di pasar.

Volkswagen berargumen bahwa biaya tenaga kerja dan energi yang tinggi di Jerman membuat mereka kurang kompetitif dibandingkan pesaing Eropa dan Cina, terutama di pasar kendaraan listrik. Para pekerja menyatakan kekecewaannya terhadap manajemen, dengan beberapa bahkan membawa poster dan menyalakan suar saat aksi protes.

Pemerintah Jerman juga khawatir dengan perselisihan ini, terutama karena kondisi ekonomi yang sedang sulit. Menteri Ekonomi, Robert Habeck, menyatakan keinginannya untuk membantu Volkswagen tanpa menutup pabrik, namun ada batasan dalam dukungan yang dapat diberikan.

(bbn)