Logo Bloomberg Technoz

Melihat Proses Pengolahan Hidrolisat Protein Ikan Jadi Susu Ikan

Andrean Kristianto
19 September 2024 06:55

Pekerja memproses pembuatan susu ikan di unit pengolahan susu ikan di Bekasi, Rabu (18/9/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Pekerja memproses pembuatan susu ikan di unit pengolahan susu ikan di Bekasi, Rabu (18/9/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Susu ikan berasal ekstrak protein ikan atau Hidrolisat Protein Ikan (HPI) diolah jadi bubuk. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Susu ikan berasal ekstrak protein ikan atau Hidrolisat Protein Ikan (HPI) diolah jadi bubuk. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Untuk mengolah menjadi susu ikan HPI dan bahan-bahan lainnya dicampur dengan mesin mixer. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Untuk mengolah menjadi susu ikan HPI dan bahan-bahan lainnya dicampur dengan mesin mixer. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Terdapat dua varian rasa yaitu Coklat dan Stroberi. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Terdapat dua varian rasa yaitu Coklat dan Stroberi. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Susu ikan menggunakan teknologi hidrolisat sehingga dapat diformulasikan bebas laktosa. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Susu ikan menggunakan teknologi hidrolisat sehingga dapat diformulasikan bebas laktosa. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Produk susu ikan dengan merek 'Surikan' telah dijual di e-commerce. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Produk susu ikan dengan merek 'Surikan' telah dijual di e-commerce. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Untuk kemasan 350 gr, harganya dibanderol Rp 129.000. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Untuk kemasan 350 gr, harganya dibanderol Rp 129.000. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Pekerja memproses pembuatan susu ikan di unit pengolahan susu ikan di Bekasi, Rabu (18/9/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Susu ikan berasal ekstrak protein ikan atau Hidrolisat Protein Ikan (HPI) diolah jadi bubuk. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Untuk mengolah menjadi susu ikan HPI dan bahan-bahan lainnya dicampur dengan mesin mixer. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Terdapat dua varian rasa yaitu Coklat dan Stroberi. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Susu ikan menggunakan teknologi hidrolisat sehingga dapat diformulasikan bebas laktosa. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Produk susu ikan dengan merek 'Surikan' telah dijual di e-commerce. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Untuk kemasan 350 gr, harganya dibanderol Rp 129.000. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Unit pengolahan susu ikan milik PT Berikan Protein di Bekasi, Jawa Barat, memperkenalkan produk inovatif berupa susu ikan, yang dihasilkan dari ekstrak protein ikan atau Hidrolisat Protein Ikan (HPI) yang diolah di Indramayu, Jawa Barat. Produk ini bukanlah susu yang diperah, melainkan ikan segar yang diolah menjadi bubuk melalui proses penggilingan.

Susu ikan ini hadir dalam dua varian rasa yaitu Coklat dan Stroberi dengan merek dagang Surikan. 

Untuk varian stroberi, rasa manisnya berasal dari perisa stroberi dan pemanis alami stevia. Sementara itu, varian coklat menggunakan coklat bubuk asli dan gula pasir sebagai pemanis.

Chief Research and Development PT Berikan Protein, Iwa Sudarmawan, menjelaskan bahwa komposisi susu ikan terdiri dari 40% HPI, non-dairy creamer, maltodekstrin, gula putih, perisa krim, serta ekstrak stroberi atau cokelat, dan pewarna karmoisin CI 14720.

"Komposisi gulanya sekitar 8 gram. Sebenarnya sih lumayan hampir setengahnya lebih dibandingkan dengan susu yang beredar saat inii," kata Iwa saat ditemui di unit pengolahan Susu Ikan di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024).

Rencana pengembangan susu ikan ini muncul seiring dengan pengumuman PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) terkait program alternatif pengadaan susu dalam inisiatif makan bergizi gratis. 

Kebutuhan susu nasional mencapai 4,3 juta ton per tahun, dengan 22,7% masih bergantung pada impor. Program ini menargetkan 82,9 juta anak sekolah, balita, dan ibu hamil sebagai penerima manfaat.

Inisiatif Makan Bergizi dan Susu Gratis yang digagas oleh Prabowo bertujuan untuk menurunkan angka stunting di Indonesia, yang saat ini mencapai 21,5%. 

Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang memadai dalam waktu lama. Salah satu solusi untuk mengatasi stunting adalah melalui peningkatan konsumsi ikan, yang kaya akan protein dan nutrisi penting.

(dre)