Logo Bloomberg Technoz

Semangat Siswa SD Belajar Mengenal Astronomi

Andrean Kristianto
12 September 2024 18:43

Siswa SD melihat bentuk matahari melalui teropong optik di MI Dakwah Islamiyah, Jakarta, Kamis (12/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Siswa SD melihat bentuk matahari melalui teropong optik di MI Dakwah Islamiyah, Jakarta, Kamis (12/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Planetarium dan Observatorium Jakarta menyelenggarakan kegiatan Astronomi Goes to School. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Planetarium dan Observatorium Jakarta menyelenggarakan kegiatan Astronomi Goes to School. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Kegiatan ini memberikan pengetahuan tambahan mengenai astronomi kepada siswa-siswa sekolah. Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Kegiatan ini memberikan pengetahuan tambahan mengenai astronomi kepada siswa-siswa sekolah. Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Mereka juga berkesempatan melakukan peneropongan matahari menggunakan teropong optik, (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Mereka juga berkesempatan melakukan peneropongan matahari menggunakan teropong optik, (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Diharapkan, program ini akan mampu meningkatkan minat siswa terhadap astronomi (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Diharapkan, program ini akan mampu meningkatkan minat siswa terhadap astronomi (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Selama acara tersebut, siswa-siswa mendapatkan penjelasan langsung mengenai astronomi. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Selama acara tersebut, siswa-siswa mendapatkan penjelasan langsung mengenai astronomi. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Siswa diajak untuk mengenal lebih dalam tentang astronomi (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Siswa diajak untuk mengenal lebih dalam tentang astronomi (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Antusias siswa terlihat saya menjawab pertanyaan oleh pemateri.. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Antusias siswa terlihat saya menjawab pertanyaan oleh pemateri.. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Siswa SD melihat bentuk matahari melalui teropong optik di MI Dakwah Islamiyah, Jakarta, Kamis (12/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Planetarium dan Observatorium Jakarta menyelenggarakan kegiatan Astronomi Goes to School. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Kegiatan ini memberikan pengetahuan tambahan mengenai astronomi kepada siswa-siswa sekolah. Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Mereka juga berkesempatan melakukan peneropongan matahari menggunakan teropong optik, (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Diharapkan, program ini akan mampu meningkatkan minat siswa terhadap astronomi (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Selama acara tersebut, siswa-siswa mendapatkan penjelasan langsung mengenai astronomi. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Siswa diajak untuk mengenal lebih dalam tentang astronomi (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Antusias siswa terlihat saya menjawab pertanyaan oleh pemateri.. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Planetarium dan Observatorium Jakarta menyelenggarakan kegiatan Astronomi Goes to School untuk memberikan pengetahuan tambahan mengenai astronomi kepada siswa-siswa sekolah dasar. Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak dapat mengenal berbagai benda langit dan mempelajari dasar-dasar astronomi dengan cara yang menarik.

Selama acara tersebut, siswa-siswa mendapatkan penjelasan langsung mengenai astronomi dari perwakilan Planetarium dan Observatorium Jakarta. Selain itu, mereka juga berkesempatan melakukan peneropongan matahari menggunakan teropong optik.

Kunjungan ini menargetkan untuk menjangkau 1.000 sekolah dalam setahun, dengan memanfaatkan dua fasilitas planetarium mini yang dapat datang langsung ke sekolah-sekolah atau dikunjungi di Taman Ismail Marzuki. Diharapkan, program ini akan mampu meningkatkan minat siswa terhadap astronomi dan ilmu pengetahuan luar angkasa.

Sebagai informasi, Pertunjukan Teater Bintang dan Ruang Pameran Astronomi di Taman Ismail Marzuki masih dalam keadaan tutup hingga saat ini.  Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada proyektor yang digunakan untuk menjalankan teater pengetahuan tentang angkasa raya.

(dre)