Latihan Perang Norwegia dan NATO pada Suhu Minus di Arktik
News
15 March 2023 13:12
Bloomberg - Sebuah kapal selam meluncur bersama sebuah kapal pengangkut amfibi di perairan Norwegia. Sementara sejumlah pesawat tempur F-35 melesat dan menderu di udara. Seluruh armada perang tersebut milik Pemerintah Norwegia dan Pasukan NATO yang sedang menggelar latihan bersama simulasi perang untuk menolak invasi.
Baca Juga
Perang Rusia dan Ukraina mungkin terjadi ribuan kilometer di sisi Selatan. Namun, wilayah Arktik yang terpencil tersebut tetap mengawasi secara ketat militer Rusia. Wilayah ini memang penting sebagai sumber energi, kegiatan perdagangan, dan keamanan.
Memang belum banyak yang mengetahui besar sumber daya yang tersimpan di dasar laut Arktik. Akan tetapi, menurut perkiraan, kawasan tersebut mengandung sekitar seperempat dari sumber daya minyak dan gas alam dunia. Jalur lautnya pun dapat memangkas waktu pengiriman dan pelayaran komersial yang secara tradisional harus berlangsung dalam hitungan hari dan pekan.
Latihan perang tersebut diikuti lebih dari 20.000 tentara dari Inggris, AS, Belanda, dan enam negara lainnya. Mereka membantu Norwegia dalam latihan perang fiktif di bawah suhu minus 20 derajat Celsius, dengan es dan salju yang tebal. Latihan selama 11 hari tersebut melatih pasukan untuk bertahan hidup dan beroperasi di daerah Arktik yang terpencil.
Dengan Finlandia dan Swedia yang sedang berupaya bergabung, maka tujuh dari delapan negara Arktik nantinya menjadi anggota NATO. Hal itu berarti wilayah tersebut memiliki kekuatan udara, laut, dan artileri kolektif yang lebih besar. Kawasan ini juga akan memiliki jaringan kereta api untuk mengangkut pasukan dan peralatan dalam situasi konflik.
Putin sendiri, kabarnya ingin menjaga keberadaan Rusia di Arktik. Hal ini nampak meskipun sumber daya militer negara tersebut, terutama pasukan darat sedang terlibat dalam perang di Ukraina.
Selama bertahun-tahun, Putin telah membuka kembali basis militer era Soviet. Sekitar dua pertiga kapal bertenaga nuklir Rusia, termasuk kapal selam rudal balistik dan kapal selam serangan nuklir, ditempatkan di Armada Utara yang berbasis di Semenanjung Kola.
Tahun lalu, presiden Rusia mengumumkan strategi maritim baru yang bertujuan untuk melindungi perairan Arktik "dengan segala cara", termasuk dengan sistem peluru kendali hipersonik Zircon. Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengumumkan rencana untuk memberikan sekitar 500 sistem senjata modern kepada pasukan Arktik Rusia dan mendapatkan pemantauan radar yang lengkap atas ruang udara Arktik.
Kementerian pertahanan Rusia pun melaporkan latihan reguler di Arktik tahun lalu. Hal ini termasuk yang dilakukan pada bulan September 2022, di mana pasukan dilatih dengan alibi mempertahankan wilayah Rusia.
(bbn)