Logo Bloomberg Technoz

Tren Ngopi Kian Dilirik, Harga Biji Robusta Terus Naik

Andrean Kristianto
16 July 2024 19:41

Karyawan menyangrai biji kopi di salah satu tempat penjualan kopi di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Karyawan menyangrai biji kopi di salah satu tempat penjualan kopi di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Saat ini kopi menjadi bagian dari trend yang diminati oleh masyarakat. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Saat ini kopi menjadi bagian dari trend yang diminati oleh masyarakat. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Di Indonesia, kini menjamur kedai kopi di hampir tiap wilayah bisnis kota-kotanya. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Di Indonesia, kini menjamur kedai kopi di hampir tiap wilayah bisnis kota-kotanya. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Minum kopi tidak hanya sekedar melepas penat dan dahaga, namun juga untuk menemani aktivitas kehidupan sosial  (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Minum kopi tidak hanya sekedar melepas penat dan dahaga, namun juga untuk menemani aktivitas kehidupan sosial (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Permintaan yang tinggi akan kopi mengakibatkan kenaikan harga khususnya pada biji kopi robusta. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Permintaan yang tinggi akan kopi mengakibatkan kenaikan harga khususnya pada biji kopi robusta. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Harga biji kopi robusta mengalami kenaikan dari Rp85 ribu menjadi Rp90 ribu (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Harga biji kopi robusta mengalami kenaikan dari Rp85 ribu menjadi Rp90 ribu (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Selain permintaan yang tinggi kenaikan harga biji kopi disebabkan karena faktor cuaca. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Selain permintaan yang tinggi kenaikan harga biji kopi disebabkan karena faktor cuaca. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Karyawan menyangrai biji kopi di salah satu tempat penjualan kopi di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Saat ini kopi menjadi bagian dari trend yang diminati oleh masyarakat. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Di Indonesia, kini menjamur kedai kopi di hampir tiap wilayah bisnis kota-kotanya. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Minum kopi tidak hanya sekedar melepas penat dan dahaga, namun juga untuk menemani aktivitas kehidupan sosial  (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Permintaan yang tinggi akan kopi mengakibatkan kenaikan harga khususnya pada biji kopi robusta. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Harga biji kopi robusta mengalami kenaikan dari Rp85 ribu menjadi Rp90 ribu (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Selain permintaan yang tinggi kenaikan harga biji kopi disebabkan karena faktor cuaca. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Kementerian Pertanian memacu produktivitas produk kopi di Indonesia. Menurut dia, rata-rata produktivitas kopi di Indonesia mencapai 3-4 ton per hektare.

Hal ini membuat Jokowi tak puas karena ingin produktivitas kopi terus meningkat terutama pada perkebunan yang hasilnya masih 1-2 ton per hektare. Dia menilai seharusnya tiap hektare kebun kopi sudah bisa menghasilkan 8-9 ton.

Menurut dia, Indonesia memiliki potensi produksi kopi yang sangat tinggi. Di Lampung Barat saja, kata dia, ada sekitar 600 ribu hektar dari total perkebunan kopi di Indonesia seluas 1,2 juta hektar.

Nilai komoditas kopi juga tengah berada pada titik yang baik dengan rata-rata Rp70 ribu per kilogram untuk bentuk kering atau green bean

Sementara itu, dari pantauan Bloomberg Technoz di Dunia Kopi Pasar Santa, Jakarta Selatan harga untuk kopi robusta mengalami kenaikan harga sedangkan arabika stagnan.

“Yang terutama bulan ini Robusta naik, bulan-bulan kemarin kan di Rp85.000 sekarang udah naik lagi Rp5 ribu sekarang jadi Rp90 ribu/kg, untuk robusta yang bagus,” kata Suradi pemilik Dunia Kopi.

Ia mengungkapkan kenaikan harga kopi Robusta disebabkan oleh cuaca yang tak menentu dan kebutuhan kopi yang meningkat tajam. Sedangkan untuk kopi arabica, harganya masih stagnan di Rp120 ribu per kilogram karena di Jawa Barat sedang panen raya.

(dre/ain)