Bloomberg Technoz, Badai Tropis Beryl telah menyebabkan penduduk di Texas, Amerika Serikat, tanpa aliran listrik. Pihak berwenang memperingatkan pemadaman listrik dapat berlangsung selama beberapa hari meskipun suhu panas meningkat di wilayah yang dilanda badai.

Beryl meninggalkan Houston, kota terbesar keempat di negara itu, dalam keadaan kacau. Jalan-jalan tergenang, pohon-pohon tumbang, lampu lalu lintas padam, dan kabel-kabel listrik berserakan di tanah.

Tiga orang tewas akibat badai Beryl, termasuk seorang karyawan Departemen Kepolisian Houston yang tenggelam di dalam mobilnya. Beryl, badai Kategori 1 yang melanda Texas pada Senin pagi, telah menewaskan 11 orang dalam amukan selama seminggu di Karibia.

Hingga pukul 3 pagi waktu setempat pada Selasa, hampir 2,4 juta pelanggan listrik di Texas timur masih tanpa listrik, menurut situs web poweroutage.us.

Texas telah menjadi ajang cuaca ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim, mulai dari badai dahsyat di sepanjang Teluk Meksiko hingga gelombang panas dan kekeringan yang parah di wilayah barat negara bagian yang berdebu. Tahun ini, kebakaran hutan terbesar yang pernah tercatat di negara bagian itu melanda Panhandle.

Badai Beryl awalnya diperkirakan akan mendarat lebih jauh ke barat, tetapi ternyata bergerak mendekati kota. Anginnya merusak sebagian atap balai kota pinggiran Sugar Land, sementara stasiun berita lokal memperlihatkan tim penyelamat menarik seorang pengemudi yang terdampar dari atas truknya yang hampir tenggelam.

Seorang warga tewas tertimpa pohon tumbang, dan seorang lainnya tewas dalam kebakaran yang dipicu oleh petir, kata Whitmire. Pada suatu saat Senin pagi, kota itu mencatat 400 panggilan ke 911 setiap jam, katanya.

Pejabat Houston menghimbau warga untuk tetap tinggal di rumah pada hari Selasa agar petugas utilitas dan petugas tanggap darurat dapat menilai kerusakan dan memeriksa mereka yang rentan. Air dan puing-puing masih menghalangi banyak jalan, dan lampu lalu lintas mungkin tidak berfungsi.

(bbn)