Logo Bloomberg Technoz

Nelangsa Kamp Pengungsian Rafah Usai Digempur Israel

News
29 May 2024 14:21

Warga Palestina memeriksa kerusakan di lokasi serangan Israel di kamp pengungsi Rafah, Jalur Gaza selatan, Senin (27/5/2024). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Warga Palestina memeriksa kerusakan di lokasi serangan Israel di kamp pengungsi Rafah, Jalur Gaza selatan, Senin (27/5/2024). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Israel melancarkan serangan udara di sebuah kamp pengungsi di kota selatan Rafah pada Minggu (26/5/2024) malam. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Israel melancarkan serangan udara di sebuah kamp pengungsi di kota selatan Rafah pada Minggu (26/5/2024) malam. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Israel tetap melanjutkan serangannya meskipun ada keputusan dari pengadilan tertinggi PBB. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Israel tetap melanjutkan serangannya meskipun ada keputusan dari pengadilan tertinggi PBB. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Kamp pengungsi tersebut sebelumnya dikenal sebagai

Kamp pengungsi tersebut sebelumnya dikenal sebagai "zona aman", dibom oleh tentara Israel. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Militer Israel mengatakan bahwa serangan Minggu, yang didasarkan pada

Militer Israel mengatakan bahwa serangan Minggu, yang didasarkan pada "informasi intelijen yang akurat". (Ahmad Salem/Bloomberg)

Tadinya kamp tersebut dipenuhi dengan tenda-tenda milik orang-orang yang melarikan diri dari serangan terhadap kota itu. Ahmad Salem/Bloomberg)

Tadinya kamp tersebut dipenuhi dengan tenda-tenda milik orang-orang yang melarikan diri dari serangan terhadap kota itu. Ahmad Salem/Bloomberg)

Para pejabat mengatakan sedikitnya 50 warga Palestina tewas dalam serangan Israel. tersebut (Ahmad Salem/Bloomberg)

Para pejabat mengatakan sedikitnya 50 warga Palestina tewas dalam serangan Israel. tersebut (Ahmad Salem/Bloomberg)

Korbannya sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.  Israel mengatakan perang hanya bisa berakhir jika Hamas kalah. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Korbannya sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Israel mengatakan perang hanya bisa berakhir jika Hamas kalah. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Warga Palestina memeriksa kerusakan di lokasi serangan Israel di kamp pengungsi Rafah, Jalur Gaza selatan, Senin (27/5/2024). (Ahmad Salem/Bloomberg)
Israel melancarkan serangan udara di sebuah kamp pengungsi di kota selatan Rafah pada Minggu (26/5/2024) malam. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Israel tetap melanjutkan serangannya meskipun ada keputusan dari pengadilan tertinggi PBB. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Kamp pengungsi tersebut sebelumnya dikenal sebagai
Militer Israel mengatakan bahwa serangan Minggu, yang didasarkan pada
Tadinya kamp tersebut dipenuhi dengan tenda-tenda milik orang-orang yang melarikan diri dari serangan terhadap kota itu. Ahmad Salem/Bloomberg)
Para pejabat mengatakan sedikitnya 50 warga Palestina tewas dalam serangan Israel. tersebut (Ahmad Salem/Bloomberg)
Korbannya sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.  Israel mengatakan perang hanya bisa berakhir jika Hamas kalah. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Setidaknya 50 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di sebuah kamp pengungsi di kota selatan Rafah pada Minggu (26/5/2024) malam. Banyak anak-anak dan pengungsi di Rafah menjadi korban akibat serangan tersebut.

Serangan itu terjadi hanya selang dua hari setelah Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ) mengeluarkan keputusan yang memerintahkan Israel menghentikan operasinya atas nama menyelamatkan warga sipil. 

Israel mengatakan bahwa serangan tersebut didasarkan pada informasi intelijen yang akurat dan menewaskan dua pejabat senior Hamas, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. Netanyahu menyebut insiden tersebut sebagai "kesalahan yang tragis."

Sejak 7 Oktober, perang Israel di Gaza telah menyebabkan setidaknya 35.984 kematian warga Palestina dan hingga 80.643 orang luka-luka.

Israel mengatakan perang hanya bisa berakhir jika Hamas kalah. Para mediator mencari bahasa yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.

(bbn)