Pekerja Prancis Tolak Rencana Peningkatan Batas Usia Pensiun
News
08 March 2023 14:37
Bloomberg News - Ania Nussbaum and William Horobin
Bloomberg - Serikat Pekerja Prancis menolak rencana Presiden Emmanuel Macron untuk menaikkan usia pensiun minimum. Jumlah peserta demo di seluruh kota Prancis tercatat naik menjadi 1,28 juta orang. Angka ini lebih tinggi dari catatan Kementerian Dalam Negeri pada demo yang terjadi 31 Januari lalu yaitu 1,27 juta orang.
Baca Juga
“Pemerintah harus menarik rencananya,” kata Patricia Drevon, seorang pejabat dari Serikat Force Ouvriere, Selasa (7/3/2023).
Dia juga mengatakan, serikat berencana menulis surat kepada presiden untuk menuntut sebuah pertemuan dalam waktu dekat. Rencananya, para pekerja kembali akan kembali menyerukan protes, Sabtu (11/3/2023). Protes tersebut akan dilanjutkan dengan aksi mogok, pekan depan.
Berdasarkan survei, mayoritas masyarakat juga mendesak pemerintah menarik rencana penetapan batas usia pensiun tersebut. Jajak Pendapat Ifop pada surat kabar L'Humanite meminta pendapat dari 1.002 responden yang digelar 2-3 Maret 2023. Hasilnya, sekitar 65% ingin pemerintah membatalkan penetapan aturan baru usia pensiun. Angka yang sama juga mendukung aksi mogok serikat pekerja.
Perusahaan kereta api SNCF melaporkan layanannya sangat terganggu akibat pemogokan buruh pada Selasa dan Rabu. Pengelola pun harus meminta para pelancong atau pengguna untuk menunda rencana perjalanan. Demikian pula denga Eurostar yang telah membatalkan 38 kereta internasional selama dua hari tersebut.
Operator RATP pun mengatakan adanya dampak aksi mogok pada jadwal kereta bawah tanah dan komuter di Kota Paris. Air France pun mengatakan hanya mengoperasikan delapan dari 10 penerbangan jarak pendek dan menengah pada dua hari tersebut.
Sebelumnya, Presiden Emmanuel Macron berencana menaikkan usia pensiun minimum dari 62 menjadi 64 tahun. Dia menilai, kebijakan tersebut mampu menjaga keuangan publik tetap sehat sambil mendanai kebijakan prioritas lain seperti transisi hijau.
(bbn/frg)