Potret Ganjar-Mahfud Saat Sidang PHPU di Mahkamah Konstitusi
Andrean Kristianto
27 March 2024 16:07
Mahkamah Konstitusi menggelar sidang PHPU Presiden gugatan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Sebelum mulai sidang, Ketua KPU Hasyim Asy'ari menyempatkan diri menyalami paslon nomor urut 3, Ganjar - Mahfud (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Sidang dalam bentuk pleno itu dipimpin langsung oleh Ketua MK Suhartoyo bersama tujuh hakim konstitusi lainnya. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ganjar Pranowo dalam sidang MK mengingatkan apa yang terjadi di Pilpres 2024 lebih dari sekadar kecurangan. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Mahfud MD mengungkit Yusril Ihza Mahendra saat ikut menjadi Ahli pada sengketa hasil Pemilu 2014 dan bersaksi di Mahkamah Konstitusi (MK).
Ganjar-Mahfud meminta MK membatalkan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait hasil Pilpres 2024. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pengacara Ganjar-Mahfud, Todung Lubis langsung membacakan isi petitum di awal penyampaian gugatan. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Paman dari cawapres Gibran, Anwar Usman tak ikut memimpin sidang sengketa Pilpres 2024 har ini. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Bloomberg Technoz, Jakarta - Mahkamah Konstitusi menggelar sidang pemeriksaan pendahuluan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden atau PHPU Presiden yang diajukan pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, hari ini, Rabu (27/4). Sebelumnya pada pagi hari MK telah terlebih dahulu menggelar sidang pleno gugatan dari pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
MK menggelar sidang pemeriksaan pendahuluan dua perkara tersebut terbagi dua sesi. Gugatan Anies-Muhaimin kepada Komisi Pemilihan Umum akan digelar pada pukul 08.00 WIB. Sedangkan perkara dari Ganjar-Mahfud pada pukul 13.00 WIB.
Baca Juga
Calon Presiden Nomor Urut 03, Ganjar Pranowo dalam sidang MK mengingatkan apa yang terjadi di Pilpres 2024 lebih dari sekadar kecurangan. Ganjar menyebut penggunaan alat kekuasaan merupakan sebuah kehancuran moral.
Ganjar juga menyoroti aparat keamanan yang digunakan untuk kepentingan politik pribadi, hingga penggunaan aparatur keamanan untuk melakukan intimidasi dan penindasan.
(red)
