Logo Bloomberg Technoz

Tingkatkan Wisatawan, Hong Kong Akan Cabut Kebijakan Masker

News
28 February 2023 13:54

Penumpang berpelukan di stasiun Central yang dioperasikan oleh MTR Corp. di Hong Kong, Selasa (28/2/2023). (Paul Yeung/Bloomberg)

Penumpang berpelukan di stasiun Central yang dioperasikan oleh MTR Corp. di Hong Kong, Selasa (28/2/2023). (Paul Yeung/Bloomberg)

Hong Kong bakal menghapuskan semua kewajiban pemakaian masker di ruang tertutup dan terbuka pada awal Maret.  (Paul Yeung/Bloomberg)

Hong Kong bakal menghapuskan semua kewajiban pemakaian masker di ruang tertutup dan terbuka pada awal Maret. (Paul Yeung/Bloomberg)

Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk mengembalikan status negara kota itu sebagai pusat bisnis global. (Paul Yeung/Bloomberg)

Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk mengembalikan status negara kota itu sebagai pusat bisnis global. (Paul Yeung/Bloomberg)

Pekan lalu, Hong Kong diketahui sempat memperpanjang kewajiban maskernya selama dua minggu hingga 8 Maret. (Paul Yeung/Bloomberg)

Pekan lalu, Hong Kong diketahui sempat memperpanjang kewajiban maskernya selama dua minggu hingga 8 Maret. (Paul Yeung/Bloomberg)

Kota ini tengah berupaya untuk membangun kembali kedudukan globalnya dengan membagikan tiket pesawat gratis. (Paul Yeung/Bloomberg)

Kota ini tengah berupaya untuk membangun kembali kedudukan globalnya dengan membagikan tiket pesawat gratis. (Paul Yeung/Bloomberg)

Namun, kebijakan masker yang masih ketat ini justru berpotensi menurunkan minat wisatawan. (Paul Yeung/Bloomberg)

Namun, kebijakan masker yang masih ketat ini justru berpotensi menurunkan minat wisatawan. (Paul Yeung/Bloomberg)

Pemberlakuan kebijakan masker dimulai pada tiga tahun lalu seiring dengan meningkatnya kasus covid-19. (Paul Yeung/Bloomberg)

Pemberlakuan kebijakan masker dimulai pada tiga tahun lalu seiring dengan meningkatnya kasus covid-19. (Paul Yeung/Bloomberg)

Penumpang berpelukan di stasiun Central yang dioperasikan oleh MTR Corp. di Hong Kong, Selasa (28/2/2023). (Paul Yeung/Bloomberg)
Hong Kong bakal menghapuskan semua kewajiban pemakaian masker di ruang tertutup dan terbuka pada awal Maret.  (Paul Yeung/Bloomberg)
Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk mengembalikan status negara kota itu sebagai pusat bisnis global. (Paul Yeung/Bloomberg)
Pekan lalu, Hong Kong diketahui sempat memperpanjang kewajiban maskernya selama dua minggu hingga 8 Maret. (Paul Yeung/Bloomberg)
Kota ini tengah berupaya untuk membangun kembali kedudukan globalnya dengan membagikan tiket pesawat gratis. (Paul Yeung/Bloomberg)
Namun, kebijakan masker yang masih ketat ini justru berpotensi menurunkan minat wisatawan. (Paul Yeung/Bloomberg)
Pemberlakuan kebijakan masker dimulai pada tiga tahun lalu seiring dengan meningkatnya kasus covid-19. (Paul Yeung/Bloomberg)

Bloomberg, Hong Kong dikabarkan akan segera mencabut mandat maskernya pada awal bulan Maret. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk mengembalikan status negara kota itu sebagai pusat bisnis global.

Melansir media Ming Pao, Pemerintah bakal menghapuskan semua kewajiban pemakaian masker di ruang tertutup dan terbuka. Meski demikian, masyarakat masih wajib mengenakannya di tempat-tempat berisiko tinggi, termasuk rumah sakit.

South China Morning Post sebelumnya melaporkan bahwa masyarakat akan diizinkan untuk membuka maskernya pada akhir bulan Maret.

Laporan Ming Pao muncul bersamaan dengan kabar tentang tetangga Hong Kong, Macau yang telah melonggarkan kebijakan maskernya di luar ruangan, mulai Senin (27/02/2023). 

Pekan lalu, Hong Kong pun sempat memperpanjang kewajiban maskernya selama dua minggu, hingga 8 Maret 2023. Kebijakan ini seiring kampanye pariwisata "Hello Hong Kong".

Kota ini tengah berupaya untuk membangun kembali kedudukan globalnya dengan membagikan tiket pesawat gratis untuk para wisatawannya. Namun, kebijakan masker yang masih ketat ini justru berpotensi menurunkan minat wisatawan dan memberikan gagasan bahwa kondisi belum sepenuhnya kembali normal. 

Pemberlakuan kebijakan masker dimulai pada tiga tahun lalu seiring dengan meningkatnya kasus covid-19, dan tetap memberlakukannya saat sebagian besar dunia melonggarkan pembatasan sosial pandemi.

Peraturan Ini adalah pembatasan terakhir Hong Kong seiring dengan keberhasilan kota itu dalam mengontrol virus dan dibukanya kembali perbatasan pada Desember lalu setelah China menghapus kebijakan nol-covid.

Pemimpin Hong Kong John Lee telah berulang kali menyampaikan harapannya untuk menghapus aturan setelah lonjakan musim dingin berakhir, tetapi hingga saat ini belum memberikan keterangan lebih lanjut.

(bbn)