Meraup Cuan Fantastis dari Bisnis Sampah Plastik
Andrean Kristianto
24 January 2024 18:23
Bloomberg Technoz, Jakarta - Sampah plastik saat ini masih menjadi masalah terbesar di Indonesia. Salah satu penyumbang naiknya jumlah sampah plastik adalah perilaku masyarakat Indonesia yang kerap menggunakan plastik sekali pakai.
Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (SIPSN KLHK) 2022 mendapat bahwa jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21,1 juta ton. Angka itu berasal dari 202 kab/kota se Indonesia.
Baca Juga
Dari total produksi sampah nasional tersebut, sebesar 13,9 juta ton atau 65.71 persen dapat terkelola. Sedangkan sisanya sebanyak 7,2 juta ton atau 34,29 persen belum terkelola dengan baik.
Dalam data lainnya, mendapati ada 69 juta ton sampah yang dihasilkan masyarakat Indonesia sepanjang 2022. Rinciannya, sebesar 18,2 persen atau 12,5 juta ton adalah sampah plastik. Tidak sedikit dari jutaan ton sampah plastik itu berakhir begitu saja di laut.
Sedangkan, riset Net Zero Waste Management Consortium yang dipublikasikan pada 22 November 2023, mengungkap, sampah plastik air mineral masuk dalam daftar 10 besar penyumbang timbulan sampah di beberapa kota besar. Di antaranya, Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Bali dan Samarinda.
Meskipun menjadi masalah besar, ada juga orang-orang yang melihat potensi keuntungan dari sampah plastik. Seorang pengusaha pencacah sampah plastik di Kembangan, Jakarta Barat, Soedarno (63), mengungkapkan bahwa setiap harinya, ia menampung minimal 30 ton sampah plastik.
"Biasanya sekali belanja sampah saya bisa ngeluarin minimal Rp100 juta. Saya ambil untung maksimal 15%, itu kotor lho ya, bersihnya paling 5%,” ungkap Soedarno saat ditemui Bloomberg Technoz, Rabu (24/1/2024).
Sudarno mengaku gaji dia dalam sehari Rp4.500.000, namun pendapatan kotornya Rp45 juta/hari. Sampah-sampah yang telah ia cacah lalu dijual ke pabrik dengan harga Rp8.300/kg.
(dre)