Mengikat Cinta Lewat Pernikahan Cio Tao yang Kini Langka
Andrean Kristianto
12 January 2024 17:32
Bloomberg Technoz, Jakarta - Pernikahan tidak hanya sekadar ikatan dua hati melainkan juga sebuah perayaan akan kekayaan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Di antara ragam adat pernikahan, ada satu tradisi unik yang mencerminkan keragaman dan akulturasi budaya Tionghoa-Betawi yaitu adat Cio Tao.
Cio Tao, singkatan dari 'Cinta Tao,' adalah upacara pernikahan khas peranakan Tionghoa Betawi atau lebih dikenal sebagai Cina Benteng. Adat ini tidak sekadar ritual, tetapi sebuah ungkapan filosofi yang luar biasa, menekankan pentingnya menghargai leluhur, orangtua, keluarga dan sesama.
Baca Juga
Salah satu aspek menarik dari Cio Tao adalah fokusnya pada memelihara warisan keluarga. Pengantin tidak hanya mengikat janji satu sama lain, tetapi juga berkomitmen untuk merawat dan mewarisi nilai-nilai keluarga yang telah ada selama berabad-abad. Inilah yang membuat Cio Tao menjadi bukti nyata tentang kekuatan dan keindahan tradisi keluarga.
Saat ini, pernikahan dengan tradisi Cio Tao jarang terjadi. Kehadiran pilihan pernikahan yang lebih sederhana dan praktis menjadi penyebab utama perubahan ini. Banyak pasangan memilih upacara pemberkatan di vihara dan melanjutkannya dengan resepsi yang lebih sederhana. Namun, meski jarang dilakukan, tradisi Cio Tao tetap bernilai tinggi.
Setiap langkah dalam tradisi Cio Tao penuh dengan simbolisme. Mulai dari doa yang dipanjatkan hingga penggunaan benda-benda simbolis, semuanya merujuk pada makna mendalam yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Pengantin dan keluarga tidak hanya merayakan pernikahan, tetapi juga merayakan warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebelumnya menetapkan Cio Tao sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) 2023 dari Kota Tangerang.
(dre/ezr)