Logo Bloomberg Technoz

Potret India Berselimut Polusi Pekat, Sekolah Diliburkan

News
06 November 2023 17:35

Penumpang menyeberang jalan saat kabut polusi tebal di New Delhi, India, Sabtu (4/11/2023). (Prakash Singh/Bloomberg)

Penumpang menyeberang jalan saat kabut polusi tebal di New Delhi, India, Sabtu (4/11/2023). (Prakash Singh/Bloomberg)

Warga di New Delhi, India hidup diselimuti udara tidak sehat karena kabut tebal polusi. (Prakash Singh/Bloomberg)

Warga di New Delhi, India hidup diselimuti udara tidak sehat karena kabut tebal polusi. (Prakash Singh/Bloomberg)

Akibat udara yang tak sehat tersebut banyak warga yang beraktivitas dengan menutupi wajahnya. (Prakash Singh/Bloomberg)

Akibat udara yang tak sehat tersebut banyak warga yang beraktivitas dengan menutupi wajahnya. (Prakash Singh/Bloomberg)

Warna langit di India berubah menjadi abu-abu karena tebalnya polusi. (Prakash Singh/Bloomberg)

Warna langit di India berubah menjadi abu-abu karena tebalnya polusi. (Prakash Singh/Bloomberg)

Anak-anak sekolah di New Delhi akan diliburkan satu pekan untuk melindungi dari udara beracun yang sangat tinggi. (Prakash Singh/Bloomberg)

Anak-anak sekolah di New Delhi akan diliburkan satu pekan untuk melindungi dari udara beracun yang sangat tinggi. (Prakash Singh/Bloomberg)

Akibat polusi adanya peningkatan batuk pada anak-anak, terutama pada mereka yang sudah menderita asma (Prakash Singh/Bloomberg)

Akibat polusi adanya peningkatan batuk pada anak-anak, terutama pada mereka yang sudah menderita asma (Prakash Singh/Bloomberg)

Biasanya, kualitas udara di Delhi memburuk antara bulan Oktober dan November karena berbagai faktor termasuk pola cuaca. (Prakash Singh/Bloomberg)

Biasanya, kualitas udara di Delhi memburuk antara bulan Oktober dan November karena berbagai faktor termasuk pola cuaca. (Prakash Singh/Bloomberg)

Penumpang menyeberang jalan saat kabut polusi tebal di New Delhi, India, Sabtu (4/11/2023). (Prakash Singh/Bloomberg)
Warga di New Delhi, India hidup diselimuti udara tidak sehat karena kabut tebal polusi. (Prakash Singh/Bloomberg)
Akibat udara yang tak sehat tersebut banyak warga yang beraktivitas dengan menutupi wajahnya. (Prakash Singh/Bloomberg)
Warna langit di India berubah menjadi abu-abu karena tebalnya polusi. (Prakash Singh/Bloomberg)
Anak-anak sekolah di New Delhi akan diliburkan satu pekan untuk melindungi dari udara beracun yang sangat tinggi. (Prakash Singh/Bloomberg)
Akibat polusi adanya peningkatan batuk pada anak-anak, terutama pada mereka yang sudah menderita asma (Prakash Singh/Bloomberg)
Biasanya, kualitas udara di Delhi memburuk antara bulan Oktober dan November karena berbagai faktor termasuk pola cuaca. (Prakash Singh/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Warga di New Delhi, India hidup diselimuti udara tidak sehat karena kabut tebal polusi. Akibat udh yang tak sehat, anak-anak sekolah di New Delhi akan diliburkan satu pekan untuk melindungi dari udara beracun yang sangat tinggi.

Komisi regional pengelolaan kualitas udara mengaktifkan rencana krisis yang mencakup menghentikan pekerjaan konstruksi, mendorong penggunaan transportasi umum, dan bekerja dari rumah bila memungkinkan.

Dinesh Raj, seorang dokter anak senior di Rumah Sakit Holy Family di New Delhi, mengatakan bahwa ia melihat peningkatan batuk pada anak-anak, terutama pada mereka yang sudah menderita asma, yang semakin sering harus dirawat di rumah sakit karena eksaserbasi akut. 

"Bahkan bayi-bayi dibawa ke poliklinik dengan gejala pernapasan," katanya, menambahkan bahwa anak-anak dengan infeksi pernapasan menunjukkan gejala yang lebih parah yang memerlukan waktu lebih lama untuk pulih.

Menurut jurnal The Lancet, pencemaran udara dari berbagai sumber, termasuk lalu lintas jalan, konstruksi, dan pembakaran biomassa di negara agraris, menyebabkan hampir 1,7 juta kematian di seluruh India pada tahun 2019. Anak-anak berisiko lebih tinggi karena pencemaran udara memengaruhi perkembangan paru-paru mereka dan meningkatkan risiko kematian bagi mereka yang berusia di bawah lima tahun.

Biasanya, kualitas udara di Delhi memburuk antara bulan Oktober dan November karena berbagai faktor termasuk pola cuaca, emisi, dan suhu rendah yang mencegah pencemar menyebar. 

(bbn/ain)