Ini Surganya Pasar Mainan Anak dengan Harga Murah
Andrean Kristianto
09 October 2023 14:48
Bloomberg Technoz, Jakarta - Musim liburan atau menjelang hari raya, Pasar Gembrong biasanya diserbu oleh para orangtua dan anak-anak untuk membeli mainan. Pasar Gembrong yang terletak di Jakarta Timur memang terkenal sebagai surga mainan anak-anak dengan harga terjangkau.
Di pasar ini, berbagai macam mainan dijual, mulai dari sepeda, mobil-mobilan, tembak-tembakan hingga drone. Biasanya, barang-barang yang dijual berasal dari China.
Baca Juga
"Rata-rata barang berasal dari China," kata salah satu pedagang di pasar ini.
Selain harganya yang terjangkau, kualitas barang dari China dianggap cukup bagus sehingga banyak orangtua lebih memilih membeli barang di pasar ini.
Dari pantauan Bloomberg Technoz pada Senin (9/10/2023), terlihat para orangtua mencari mainan remote control. Untuk harga remote control, dijual mulai dari Rp150.000 hingga Rp400.000, sedangkan drone yang sudah dilengkapi dengan kamera dijual seharga Rp450.000. Terdapat juga mainan tembak-tembakan yang dijual dengan harga puluhan ribu rupiah.
Untuk mengatasi barang impor dengan harga terjangkau, pemerintah mengklaim tengah menyiapkan aturan mengenai pengetatan arus impor barang yang dianggap mengganggu pangsa pasar produksi dalam negeri.
Sejumlah produk impor yang akan dibatasi meliputi kosmetik, alas kaki, hingga obat tradisional.
“Pemerintah tadi arahan bapak Presiden untuk fokus kepada pengetatan impor komoditas tertentu, komoditas yang dipilih adalah mainan anak-anak, elektronik, alas kaki, kosmetik, barang tekstil, obat tradisional dan suplemen kesehatan, pakaian jadi dan aksesoris pakaian jadi, dan juga produksi tas,” ujar Airlangga usai Rapat Terbatas bersama Presiden Jokowi, Jumat (6/10/2023).
Airlangga menjelaskan bahwa jumlah Harmonized System Code (HS Code) yang diubah mencakup 327 kode pos untuk produk tertentu, 328 kode pos untuk pakaian jadi, dan 23 kode pos untuk tas.
Selain itu, lanjut Airlangga, ada perubahan aturan pengawasan barang-barang yang dilarang atau dibatasi (lartas) menjadi border atau diawasi dalam kawasan pabean.
“Saat sekarang yang sifatnya post-border diubah menjadi border. Dengan persetujuan impor dan juga laporan surveyor. Indonesia sendiri sudah menangani beberapa komodiitas baik yang ada lartas itu ada 60 persen dan nonlartas ada 40 persen,” jelasnya.
(dre)